Ngruwat Bumi, Sarana Perkuat Kampung Buah Candimulyo

Ngruwat Bumi, Sarana Perkuat Kampung Buah Candimulyo

TVRI YOGYAKARTA NEWS – MUCHAMMAD RIDWAN

Rebutan gunungan menjadi puncak rangkaian kegiatan merawat bumi sekaligus memperingati 41 tahun bedol warga Dusun Taman Cadimulyo yang pindah dari kawasan Candi Prambanan ke lokasi saat ini di Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman.

Harapan warga, kegiatan merawat bumi menjadi sarana dalam memperkuat Dusun Candimulyo sebagai penghasil buah blacksapote.

Hadirnya satu buah gunungan hampir setinggi 2 meter yang disusun dari aneka hasil bumi meliputi, sayur-sayuran, buah-buahan, jajan pasar maupun komoditas pertanian hortikultura seperti cabai dan bumbu dapur ini langsung disambut antusias warga Dusun Taman Candimulyo Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman. Warga yang larut dalam doa ini berharap senantiasa diberikan keselamatan dan rejeki yang berlimpah. Selesai didoakan, warga pun saling berebut susunan gunungan. Tak hanya sebatas kalangan anak-anak, perebut susunan gunungan juga terlhat dari kalangan pria maupun ibu rumah tangga, tak mau kalah dengan yang lain, para ibu rumah tangga, ini banyak diantaranya mengambil komoditas pertanian hortikultura, salah satunya bawang putih yang dikemas menggunakan kantong plastik kecil. Dalam hitungan menit, gunungan pun tinggal kerangka bambunya saja. Sebelumnya, semua warga di wilayah rukun tetangga 04 ini melakukan kirab berjalan kaki mengenakan berbagai macam atribut pakaian. Mereka berkumpul dan berjalan mendekati bekas wilayah pemukiman 41 tahun yang lalu didekat candi prambanan sebelum relokasi saat ini. Warga, terutama generasi tua pun mengenangnya sebagai bagian dari perjalanan hidup. Menurut Ketua Rukun Tetangga, RT, 04, Seto Legowo, secara historikal Dusun Taman Candimulyo dulu bernama Düşün Kwenirejo dengan jumlah kepala keluarga, saat itu sekitar 40 kepala keluarga, yang terletak persis di area Candi Prambanan. Sekitar tahun 1983 terjadi perluasan area candi berdasarkan peraturan yang di tetapkan unesco saat itu, sehingga kwenirejo di bedhol di pindahkan ke area barat dari Candi Prambanan dan diberinama Taman Candimulyo saat ini.

“Kita sebagai insan yang harus nguri-uri budaya jawa, sehingga kita lestarikan dengan baik, dengan cara menanam tanaman sebanyak-banyak di wilayah lingkungan kita” ujar Ketua Rukun Tetangga, RT, 04, Seto Legowo.

Dari bekas pemukimannya terdahulu, warga pun kemudian berjalan kaki kembali lagi ke lokasi dusun saat ini di sisi barat Candi Prambanan. Sudah menghuni 41 tahun di lokasi saat ini, jumlah kepala keluarga, sudah bertambah dan mencapai 100 kepala keluarga. Dari masing-masing rumah, warga menanam pohon buah memanfatkan sebidang tanah di tepi jalan maupun halaman rumah, sehingga memperkuat julukan kampung buah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *