TVRI YOGYAKARTA NEWS – ADHITYA PUTRATAMA
Dalam rangka mensyukuri Hari Sumpah Pemuda dan lahirnya lagu Kebangsaan Indonesia Raya ke 96, Organisasi Pemuda Shiddiqiyah atau OPSHID membangun puluhan rumah untuk masyarakat kurang mampu di seluruh Indonesia.
Meski bantuan tersebut berasal dari pondok pesantren, sebanyak 83 penerima bantuan tidak hanya umat muslim saja, tetapi juga warga dari berbagai agama lain.
Dalam rangka mensyukuri Hari Sumpah Pemuda dan lahirnya lagu Kebangsaan Indonesia Raya ke 96, Organisasi Pemuda Shiddiqiyah atau OPSHID membangun 83 rumah syukur untuk masyarakat yang kurang mampu di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, salah satu rumah dibangun di Kabupaten Gunungkidul. Organisasi Pondok Pesantren Shiddiqiyyah yang berpusat di Kabupaten Jombang Jawa Timur ini membangunkan rumah untuk bapak Setyo Utomo, warga Padukuhan Ringinsari, Kapanewon Wonosari Kabupaten Gunungkidul. Ketua DPD OPSHID Kabupaten Gunungkidul, Muhammad Nur Azis menyampaikan, seluruh biaya pembangunan rumah syukur tersebut berasal dari iuran dan shodaqoh anggota OPSHID, serta warga Shiddiqiyyah di Kabupaten Gunungkidul. Bantuan ini ditujukan untuk masyarakat yang kurang mampu, tanpa memandang agama.
“Alhamdulillah akhirnya setelah 38 hari pembangunan rumah syukur layak huni Shiddiqiyyah dalam rangka Hari Sumpah Pemuda dan lahirnya lagu Kebangsaan Indonesia Raya ke 96 selesai dan bisa kami sampaikan. Alhamdulillah biaya akhirnya 140 juta, atas berkat rahmat Allah SWT, partisipasi dana dari jiwa-jiwa OPSHID Kabupaten Gunungkidul dan juga warga Thoriqoh Shiddiqiyyah Kabupaten Gunungkidul, dan juga ada dari warga sekitar, yang berparisipasi karena antusiasnya, karena keinginannya datang dan menyumbangsih untuk pembangunan ini” ujar Ketua DPD OPSHID Kabupaten Gunungkidul, Muhammad Nur Azis.
Pihaknya juga menambahkan, dengan dibangunkannya rumah untuk masyarakat kurang mampu ini, nantinya dapat menginisiasi masyarakat yang lebih mampu untuk lebih memperdulikan sesama manusia.