TVRI YOGYAKARTA NEWS – OSEANI PUTRI-AGUNG HANGGARA
Badan Pusat Statistik, BPS DIY mencatat ekonomi DIY tumbuh 5,05% secara tahunan pada triwulan III 2024. Secara triwulan, ekonomi DIY tumbuh positif 0,31%. Sementara secara komulatif perekonomian DIY hingga triwulan III 2024 tumbuh sebesar 5,01%.
Pertumbuhan secara tahunan ini mencatatkan DIY sebagai provinsi di pulau jawa dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi.
Ditemui di Kantor BPS DIY, Kepala BPS DIY Herum Fajarwati mengungkapkan, Daerah Istimewa Yogyakarta mencatatkan pertumbuhan ekonomi tertinggi 5,05% year on year di pulau jawa disusul oleh Jawa Tengah 4,93% year on year banten 4,93% year on year, DKI Jakarta 4,93% year on year, Jawa Timur 4,91% year on year, dan Jawa Barat 4,91% year on year. Pihaknya menjelaskan, berdasarkan lapangan usaha pada triwulan III 2024 hampir semua sektor tumbuh positif, kecuali sektor pengadaan air yang kontraksi 2,37%. Sektor dengan pertumbuhan tertinggi adalah pengadaan listrik dan gas 12,76%, sektor pertambangan dan penggalian 10,33%, konstruksi 8,84%.
Sektor utama yang berkontribusi pada perekonomian DIY adalah industri pengolahan, pertanian, akomodasi dan makanan minum, konstruksi, dan infokom. Ia menjelaskan, secara struktur 5 sektor utama ini tidak berubah dari tahun lalu. Kontribusinya sebesar 51,73 persen dari total pertumbuhan ekonomi DIY.
“Kalaupun ada pemutusan hubungan kerja, bukan berarti putus terus nganggur, ada yang punya pengalaman langsung ditangkap perusahaan lain, jadi ada perusahaan-perusahaan menambah karyawan, bahkan dari pengamatan kami, penyerapan tenaga kerja tamatan SLTA ini tinggi di DIY, jadi ada sedikit pengurangan tenaga kerja, tapi mereka langsung suit, bisa jadi punya usaha sendiri, atau ditangkap perusahaan lain, karena yang dikurangi ini punya pengalaman kerja” ungkap Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati.
Herum menambahkan, sumber pertumbuhan ekonomi DIY di triwulan III 2024 berdasarkan pengeluaran tertinggi adalah konsumsi rumah tangga mencapai 2,48% dari pertumbuhan 5,05%, serta pembentukan modal tetap bruto, PMTB dan konsumsi pemerintah.
