TVRI YOGYAKARTA NEWS – AGUNG NUGROHO-ARIEF HERIAWAN
Untuk mengantisipasi bencana gempa bumi Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta menggelar simulasi mitigasi dengan tema perempuan tangguh tanggap bencana.
Kegiatan simulasi bencana dilaksanakan secara serentak di 17 asrama yang diikuti 1.400 orang, siswa Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta sehingga layak dibekali kemampuan menanggulangi bencana.
Direktur Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, Unik Rasyidah mengatakan sebagai daerah dengan potensi bencana yang bisa datang setiap saat, kaum perempuan harus dibekali dengan keterampilan dasar penyelamatan dan penanggulangan jika terjadi bencana. Diharapkan siswi Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta menjadi agen penanggulangan yang mengajarkan pengetahuan dasar bencana dan penanggulangannya sampai dengan membantu petugas jika terjadi bencana. Menurut unik rasyidah, kegiatan ini menjadi spirit siswi Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta untuk tangguh, kuat, tabah dan tahan dalam menghadapi bencana. Bencana tidak dapat diprediksi secara pasti, sehingga dengan simulasi kebencanaan rutin diadakan setiap tahun maka mitigasi bencana penting untuk meningkatkan pemahaman seputar kebencanaan kepada siswi Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta agar mereka paham apa yang harus dilakukan bila terjadi kebencanaan. Para siswi Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta diharapkan menjadi paham bagaimana mitigasi gempa yang baik dan benar, khususnya di lingkungan asrama.
“mitigasi bencana ini sangat penting sekali, mengigat negara kita bukan negara yang cukup aman, dalam bencana salah satunya gempa bumi, apalagi isu gempa megathrust juga cukup kuat, sehingga kita dari sekolah, bagaimana menyiapkan anak-anak kita di sekolah siap siaga bencana, maka tema milad kita juga tangguh tanggap itu bagian dari bagaimana menyiapkan mereka untuk tangguh dalam menghadapi bencana, dan tanggap dalam segala situasi” ungkap Direktur Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, Unik Rasyidah.
Sementara itu Pendamping Penanggulangan Kebencanaan BPBD Kota Yogyakarta, Ibnu Hajar menambahkan mitigasi bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga warga masyarakat secara keseluruhan.
“Ini wujud dari pemahaman, bahwasanya bencana tidak hanya tanggungjawab dari kita BPBD, namun melainkan tanggungjawab dari masyarakat khususnya masyarakat Kota Yogyakarta” ujar Pendamping Penanggulangan Kebencanaan BPBD Kota Yogyakarta, Ibnu Hajar.
Dengan mmengetahui pengetahuan mitigasi bencana siswa Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta yang rata rata perempuan dapat dengan memperkuat mitigasi bencana dengan melibatkan masyarakat dan kelompok masyarakat sekitar.