TVRI YOGYAKARTA NEWS – PAULUS YESAYA JATI
Wedding Expo 2024, menjadi ajang jemput bola bagi calon pengantin, yang akan mengelar pernikahannya. Banyak paket pernikahan yang menarik telah dipersiapkan untuk ditawarkan kepada calon konsumennya.
Wedding Expo 2024diharapkan, mampu meningkatkan permintaan penggunaan jasa wedding organizer di yogyakarta, dan menguatkan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai kota destinasi pernikahan di Indonesia.
Sejumlah pelaku jasa Wedding Organizer, mengeluhkan penurunan permintaan penggunaan jasa WO di tahun 2024. Di tahun 2023, dalam seminggu bisa menyelenggarakan 3 hingga 4 event. Namun di tahun 2024, hanya sekali dalam seminggu, khususnya di akhir pekan. Para pelaku jasa WO pun menuturkan dugaan sejumlah faktor penyebabnya, seperti tahun 2024 merupakan tahun politik, kondisi perekonomian Nasional dan global, hingga menurunnya minat untuk menikah pada kalangan anak muda. Kabar baiknya, sejumlah pasangan telah memesan jasa Wedding Organizer pada tahun 2025, khususnya sebelum dan setelah lebaran pada bulan Februari-Maret. Untuk itu, himpunan perusahaan penata acara pernikahan daerah istimea yogyakarta, menggelar secara perdana Wedding Expo 2024, yang diikuti 60 booth WO profesional, dan 120 merek produk ternama. Selain menawarkan berbagai paket pernikahan yang menarik, pameran bertujuan untuk jemput bola, atau mempertemukan secara langsung antara seller dan buyer, sehingga harapannya terjadi kesepakatan kerjasama di antara keduanya. Ketua Hastana DPW DIY Dendi Bagus Prasetyo mengatakan, Wedding Expo 2024 dapat semakin mengangkat citra positif sektor pernikahan, di Daerah Istimewa Yogyakarta, agar semakin dikenal luas, baik di daerah dan tingkat nasional. Selain itu, memperkuat yogyakarta sebagai destinasi pernikahan, bagi banyak calon pengantin dari luar kota, karena sering menjadi kota pilihan untuk menikah. Terlebih didukung berbagai fasilitas pelayanannya, dengan memiliki banyak tempat menarik.
“Harapannya yang pertama, kami bisa memberikan ruang untuk pertemuan antara buyer dan seller, supaya lebih terfokus untuk memilih, jadi tidak perlu dateng satu tempat ke tempat yang lainnya, cukup datang ke hastana DIY Wedding Expo semua sudah tersedia. Kedua, ini adalah sarana kolaborasi antar vendor, atau bisnis to bisnis, karena di era saat ini bisnis tidak bekerja berjalan sendiri, namun harus berkolaborasi dengan pihak terkait lainnya” ungkap Ketua Hastana DPW DIY, Dendi Bagus Prasetyo.
Kolaborasi dengan pemerintah sangat penting dilakukan, terutama pelatihan dan sertifikasi, agar kualitas para penyelenggara WO di Yogyakarta, semakin mumpuni dan profesional di bidangnya. Jika industri WO di DIY semakin berkembang, akan mampu mengurangi angka pengangguran, karena termasuk pekerjaan padat karya, yang melibatkan banyak sektor, seperti penyedia dekorasi, katering, busana pengantin, fotografi, dan hiburan.
Tahun 2025 diproyeksikan konsep trend pernikahan yang akan menjadi primadona, yaitu pernikahan tradisi atau adat-istiadat di Indonesia.