Pemanfaatan Kompos Untuk Kegiatan Ketahanan Pangan KWT

Pemanfaatan Kompos Untuk Kegiatan Ketahanan Pangan KWT

TVRI YOGYAKARTA NEWS – MARGOLARAS

Guna mendukung ketahanan pangan mandiri dengan memanfaatkan lahan terbatas, Kelompok Wanita Tani di Wukirsari Imogiri Bantul semakin giat menanam berbagai jenis tanaman sayuran, untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga.

Salah satu faktor pendukung keberhasilan olah tananam tersebut dengan pemberian pupuk organik hasil mengolah sampah organik rumah tangga menjadi kompos. Pembuatan komposter berikut pengaplikasiannya merupakan salah satu program pendampingan KSM Pilah Berkah Bantul.

Kebun KWT Sekar Tanjung di Padukuhan Benco Wukirsari Imogiri Bantul yang dikelola dengan memanfaatkan lahan terbatas, ternyata mampu memberi manfaat lebih bagi anggota kwt sebagai sarana edukasi dan sumber pangan lokal. Dari lahan terbatas ini dapat dihasilkan berbagai jenis tanaman sayuran, yang dikelola secara mandiri oleh anggota KWT. Kegiatan ini tercetus dari semangat ibu ibu anggota KWT dalam mengelola dan memilah sampah dari rumah tangga, yang salah satunya menghasilkan sampah organik rumah tangga yang akan digunakan sebagai bahan pembuatan pupuk kompos. Dari semangat mengelola dan memilah sampah rumah tangga, akhirnya memantik keinginan warga khususnya ibu ibu anggota KWT untuk belajar bertani secara mandiri. Bagi warga, kegiatan KWT tidak hanya bermanfaat bagi ketahanan pangan lokal, namun juga bentuk pemberdayaan kelompok terhadap teknik pertanian dan pengelolaan sampah rumah tangga. Pendampingan dilakukan oleh kelompok swadaya masyarakat Pilah Berkah Bantul, utamanya dalam memanfaatkan sampah organik rumah tangga dan mengolahnya menjadi pupuk kompos organik yang benar baik.

KWT Sekar Tanjung di Padukuhan Benco Wukirsari Imogiri Bantul kini mampu menjadi percontohan di Kalurahan Wukirsari khususnya, dalam hal kegiatan ketahanan pangan dan pengelolaan sampah.

“Sebisa mungkin kita irit pengeluaran kita untuk membeli sayuran, kita bisa mengambil sayuran di kebun kita sendiri, dan sayur itu kita tanam dengan pupuk yang sehat, kita buat pupuk khusus organic dari kembalikan sampah-sampah sayur tersebut” ujar KWT Sekar Tanjung, Sri Endang W.

Dengan keterlibatan langsung perempuan dalam pertanian, diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi keluarga anggota KWT. Pengelolaan sampah mandiri juga akan sangat membantu terwujudnya lingkungan yang bersih dan sehat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *