TVRI YOGYAKARTA NEWS – MARGOLARAS
Warga Dusun Ngireng-Ireng Sidomulyo Bambanglipuro Bantul memiliki cara sendiri dalam mengenang dan menghormati leluhur yang menjadi cikal bakal wilayah tersebut, salah satunya dengan menggelar upacara adat doa kaswargan.
leluhur yang dimaksud yakni kyai jo ireng yang dicatat sebagai pahlawan cikal bakal kerajaan mataram, dan masyarakat Dusun Ngireng-Ireng. Upacara adat doa kaswargan merupakan salah satu agenda budaya yang digelar oleh sanggar cendana ngireng ireng, sebagai wadah kegiatan pelestarian budaya.
Keberadaan sanggar cendana ngireng ireng di Padukuhan Ngireng-Ireng Sidomulyo Bambanglipuro Bantul, mampu menjadi penggerak upaya pelestarian budaya warisan leluhur dengan berbagai kegiatan budaya yang ada. Salah satu kegiatannya yaitu upacara adat nyadaran kirim doa kaswargan bagi cikal bakal dusun, yang diikuti oleh para sesepuh, tokoh masyarakat, forkopimkap, pelaku budaya dan masyarakat, serta didukung oleh Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul. Upacara adat tersebut digelar selain sebagai upaya pelestarian adat tradisi, tidak kalah pentingnya yaitu untuk mengenang kembali kejuangan leluhur cikal bakal dusun ngireng ireng. Menurut pengelola sanggar cendana ngireng ireng yang juga sabagai seorang anggota TNI Angkatan Laut, Peltu Marinir Yohanes Ari Prabowo, warga memiliki semangat untuk terus melestarikan warisan budaya leluhur, dengan menghidupkan dan menggelat agenda agenda budaya dan upacara adat. Dimana upacara adat kali ini khusus untuk mengenang dan menghormati leluhur kyai dan nyai jo ireng, yang merupakan cikal bakal berdirinya Dusun Ngireng-Ireng. Disebutkan Kyai Jo Ireng juga merupakan sosok yang berperan dalam turunnya wahyu kerajaan mataram. Oleh sebab itu, Kyai Jo Ireng juga dianggap sebagai sosok pahlawan bagi masyarakat Dusun Ngireng-Ireng. Upacara adat nyadran kaswargan dilaksanakan dengan prosesi tarian Kyai dan Nyai Jo Ireng, dilanjutkan mengarak gunungan untuk dibawa ke tempat upacara adat.
“Acara nyadran atau ngirim doa untuk Kyai dan Nyai Jo Ireng, beliau sosok tokoh pahlawan kita, beliau berjuang untuk mataram ini, beliau salah satu mengarak turunnya wahyu mataram di bumi mentaok, kebetulan turunnya wahyu mataram di selogilang, dan Kyai dan Nyai Jo Ireng ini ikut menjaga paugeran turunnya wahyu mataram” ujar pengelola sanggar cendana ngireng ireng, Peltu Marinir Yohanes Ari Prabowo.
Prosesi upacara adat nyadran kaswargan, juga merupakan wujud syukur warga atas segala kenikmatan yang bisa dirasakan tinggal di wilayah Dusun Ngireng-Ireng. Doa bersama dilaksanakan secara lintas iman, oleh tokoh agama dan kepercayaan setempat. Ditegaskan, sanggar cendana nireng ireng sangat antusias melestarikan warisan budaya leluhur, karena dinilai sarat dengan budi pekerti yang telah menata kehidupan masyarakat, sehingga menjadi pribadi yang sempurna. Upacara adat diakhiri dengan prosesi berbagai isi gunungan untuk warga masyarakat.