TVRI YOGYAKARTA NEWS – JATMIKO HADI
Sejumlah rumah di Dusun Jurangjero, Giripeni, Wates, Kabupaten Kulonprogo terendam banjir, Senin sore kemarin.
Hujan deras yang mengguyur wilayah Kulonprogo sejak siang membuat saluran drainase tak mampu menampung debit air hujan, hingga meluap dan menggenangi rumah warga.
Rekaman video amatir menunjukkan sejumlah rumah warga di Dusun Jurangjero, Giripeni, Wates, Kabupaten Kulonprogo Daerah Istimewa Yogyakarta, terendam banjir. Limpahan air hujan tiba-tiba meluap dan masuk ke permukiman rumah warga. Air yang datang dalam waktu singkat sempat membuat penghuni rumah panik dan berusaha mengevakuasi keluarga mereka ke tempat yang lebih aman. Sejumlah perabotan seperti kasur, kursi dan perabotan dapur sempat terendam banjir. Beruntung, peralatan elektronik sempat dipindah ke tempat yang lebih tinggi, sehingga tidak mengakami kerusakan. Menurun warga banjir semacam ini sudah beberapa kali terjadi. Hal ini disebabkan karena saluran pembuangan air atau drainase yang berada di sekitar pemukiman rumah warga cukup sempit dan dangkal, sehingga tak mampu menampung debit air hujan yang tinggi. Sedikitnya 3 rumah yang dihuni 9 orang di dusun ini terendam air dengan ketinggian sekitar 50 sentimeter. Secara perlahan air akhirnya bisa surut seiring intensitas hujan yang mereda.
“hujan yang sangat tinggi terjadi beberapa hari kemarin, jadi hujannya tinggi selokan tidak mampu menampung semua, sehingga terjadi banjir, jadi selokan tidak muat, dan mengakibatkan banjir masuk ke rumah, yang terdampak banjir ini sekitar 3 rumah, ketinggian sekitar 50 CM, dan terjadi sekitar pukul 3 tadi” ungkap Ketua RT 32 Jurangjero, Rahmat.
Sudah terjadi ke 3 kalinya selama beberapa tahun terakhir, warga hanya bisa berharap, agar dinas terkait dapat membenahi atau membuatkan saluran drainase yang lebih besar, agar banjir tak lagi melanda wilayah mereka. Terlebih di awal musim penghujan seperti saat ini banyak sampah yang kerap menyumbat drainase sehingga menghambat aliran air dan berpotensi menimbulkan banjir.