TVRI YOGYAKARTA NEWS – MUCHAMMAD RIDWAN
Berbagai kegiatan digelar kalangan masyarakat guna memperingati Hadeging Nagari Karaton Yogyakarta ke 278.
Pagelaran sholawat jawa madyo laras sambisari melengkapi rangkaian kegiatan, mulai dari doa dan majelis tahlil hadiningrat serta tausiah yang digelar di Serambi Masjid Kagungan Dalem Sambisari, Kalurahan Purwomartani, Kapanewon Kalasan, Sleman, DIY.
Digelar di Serambi Masjid Kagungan Dalem Sambisari, Kalurahan Purwomartani, Kapanewon Kalasan, Sleman, DIY, pagelaran sholawat jawa madyo laras sambisari tampil dengan puluhan personil dari para sesepuh masyarakat setempat. Penampilannya kali ini turut memeriahkan hajatan Hadeging Nagari Karaton Yogyakarta ke 278. Membawakan lagu seperti tasbih hadiningrat, dasar bagus, pitakonan kubur, dan pujian tombo ati, menjadikan para jamaah larut dalam lagu yang dibawakan karena terselip kisah maupun pesan dan nasehat keagamaan. Menurut takmir masjid, tujuan memperingati Hadeging Nagari Karaton Yogyakarta ke 278 adalah untuk menandai berdirinya Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, menghargai leluhur yang telah berjuang mempertahankan martabat dan kemuliaan kerajaan, memanjatkan doa bersama untuk keselamatan dan berkah bagi tanah ngayogyakarta dan meneladani semangat kemandirian dan keberanian yang diwariskan oleh Sultan Hamengku Buwono 1. Warga juga diajak untuk senantiasa menjaga kearifan lokal dan budaya nusantara di tengah arus globalisasi. Hadeging nagari atau berdirinya Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat ini diperingati setiap tanggal 29 jumadilawal dalam kalender jawa. Pangeran mangkubumi yang kemudian bergelar Sultan Hamengku Buwono I mendirikan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat pada tahun 1755 silam.
Sementara itu, dalam sambutan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta yang dibacakan, pengajian bukan hanya menjadi wadah silaaturahmi, namun juga menadi ruang untuk memperkuat iman, memeprdalam ilmu, dan mengali maknaperjuangan dalam membangun peradaban yang berlandaskan akhlakul karimah.
“Semoga pengajian ini selaras dengan filosofi Hamengku Buwono, yaitu hamayu hayuning bawono, menjaga keselarasan manusia dengan tuhan, manusia dengan manusia dan menusia dengan makhluknya” ujar staff Ahli Bidang Pemerintahan dan Politik Provinsi DIY, Sukamto, S.H., M.H.
Pada kegiatan memperingati Hadeging Nagari Karaton Yogyakarta ke 278 kali ini, selain menampilkan sholawat jawa madyo laras, turut juga digelar doa bersama berupa tahlil serta pengajian oleh sejumlah tokoh dan ulama.