Wayang Beber Pancasila Dari Museum Wayang Beber Sekartaji

Wayang Beber Pancasila Dari Museum Wayang Beber Sekartaji

TVRI YOGYAKARTA NEWS – AGUNG NUGROHO-ARIEF HERIAWAN

Banyak potensi  wisata unggulan yang ada di Kalurahan Sumbermulyo, Bambanglipuro  Bantul, selain wisata religi Candi Ganjuran, juga ada museum wayang beber.

Terletak di Dusun Kanutan Sumbermulyo Bambanglipuro Bantul, keberadaan museum wayang beber itu setidaknya turut mengembangkan desa wisata di Sumbermulyo Bantul.

Kepala sekaligus pendiri museum wayang beber sekartaji, Indra Suroinggeno saat berbincang dengan wartawan unit DPRD DIY menuturkan, wayang beber pancasila merupakan ruh dari museum wayang beber sekartaji. Melakonkan perjalanan hidup sang  sutasoma (pangeran rembulan) menjadi pondasi utamanya dalam menyebarkan visi misi bhinneka tunggal ika. Wayang beber pancasila merupakan ciptaan indra suroinggeno pada tahun 2018 untuk menjawab tantangan jaman. Wayang beber pancasila ini terinspirasi dari nilai nilai luhur kakawin sutasoma yang keduanya merupakan koleksi masterpiece museum sekartaji. Dipentaskan puluhan kali di berbagai tempat bersejarah, seperti Candi Prambanan, Candi Sewu, Kraton Ratu Boko, wayang beber pancasila tetap dengan kesederhanaan menyapa alam. Bahkan museum wayang beber sekartaji bersama masyarakat sekitar menciptakan sebuah warisan budaya tak benda (intengible cultural heritage) yakni merti wayang beber pancasila. Merti wayang beber pancasila merupakan yang pertama dan satu satunya di dunia, tercipta murni dari sebuah kearifan lokal. Dengan adanya wayang beber pancasila dan merti wayang beber pancasila diharapkan bisa terus menyemangati masyarakat untuk berjati diri nusantara. Lontar kakawin sutasoma bersinergi dengan wayang beber pancasila di museum wayang beber sekartaji mempunyai misi utama menyebarkan semangat nasionalisme dan cinta tanah air kepada masyarakat.

“Wayang itu aja janturannya, hong wila heng, hong wila heng, satu buto, murjiteng kawi kawineng kawung wus kawono, sebelum jagat itu ada manusia, ada makhluk sebelum manusia, ini fosil-fosil berusia jutaan tahun, ada fosil hewan, tumbuhan, manusia purba, prasasti-prasasti yang berusia 300 tahun” ujar Pendiri Museum Wayang Beber Sekartaji, Indra Suroinggeno.

Sementara itu Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto mengapresiasi keberadaan museum wayang beber itu dan berharap pemda setempat turut mengembangkan keberadaannya  mengingat museum wayang beber sekartaji membawa pengunjung khususnya orang muda belajar tentang spiritual dan pitutur luhur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *