TVRI YOGYAKARTA NEWS – MUCHAMMAD RIDWAN
Seiring memasuki musim hujan, Pemerintah Kalurahan Banyuraden, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman menginisiasi pengerukan sedimen tanah yang mengendap di Embung Serut.
Selain meningkatkan kapasitas tampungan air saat musim hujan, pengerukan dilakukan sebagai upaya memperlancar aliran air untuk pengairan sawah.
Pengerukan sedimen kali ini diinisiasi dan dilakukan Pemerintah Kalurahan Banyuraden, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman. Menggunakan satu alat berat jenis ekskavator long arm, pengerukan sedimen sudah dilakukan sejak empat hari yang lalu. Sementara untuk pangangkutan material endapan sedimen dilakukan langsung menggunakan truk, sehingga tidak menimbulkan penumpukan di sekitar embung serut. Sudah sejak lama, hampir seluruh permukaan embung terdapat sedimen tanah yang begitu tebal. Sedimen tanah ditumbuhi rerumputan dan eceng gondok, sehingga membuat pemandangan embung serut menjadi kotor dan tak terawat. Ulu-ulu Kalurahan Banyuraden menyebut pihaknya selama beberapa hari kedepan melakukan pemeliharaan embung serut. Endapan sedimen yang tebal mempengaruhi kelancaran jalannya pengairan untuk pertanian di wilayah Kalurahan Banyuraden. Karenanya Pemerintah Kalurahan Banyuraden akan terus melaksanakan pengerukan sebisa mungkin. Dengan kegiatan pengerukan, harapannya mampu memperlancar irigasi ke persawahan-persawahan yang ada di wilayah Banyuraden. Untuk kedalaman Embung Serut sendiri kurang lebih 2 meter yang berada ditengah. Sejak kali pertama revitalisasi embung serut tahun 2011 silam, diharapkan embung serut menjadi penampungan air sementara untuk selanjutnya sebagai distribusi irigasi ke pertanian terutama di wilayah Kalurahan Banyuraden.
“Ini juga menjadi salah satu kemarin dengan adanya penumpukan sampah yang terlalu tinggi dan juga sudah ditumbuhi rumput, semak-semak, itu mengganggu pandangan masyarakat, bahwasannya pemerintah kelurahan peduli terhadap Embung Serut” ujar Ulu-Ulu Pemerintah Kelurahan Banyuraden, Sulung Pramono.
Sejauh ini, keberadaan embung serut dinilai sangat bermanfaat bagi warga sekitar. Selain sebagai area wisata dan ruang publik, juga meningkatkan ekonomi melalui Usaha Mikro Kecil dan Menengah, UMKM, warga dengan membuka warung-warung kecil di seputaran kawasan embung.
Sedimen tanah hasil kerukan dari Embung Serut kemudian ditimbun di area selatan Pasar Tegalrejo. Area ini dipersiapkan untuk menampung pedagang jika sewaktu-waktu Pasar Tegalrejo mengalami pengembangan lokasi seiring meningkatnya pengunjung.