TVRI YOGYAKARTA NEWS – SETYA BUDI
Warga dan petani di Kapanewon Saptosari, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai dibuat resah dengan serangan monyet, yang merusak tanaman dan lahan pertanian.
Petani pun mulai waspada dan menjaga lahan, mencegah kawanan monyet makin parah merusak tanaman berusia muda, dan buah-buahan.
Memasuki awal musim tanam, petani di Kapanewon Saptosari, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dibuat repot dengan mulai banyaknya kawanan monyet, yang masuk ke lahan pertanian. Seperti yang terlihat di area ladang di Padukuhan Gondang ini. Secara berkelompok, monyet jenis ekor panjang dalam jumlah banyak mulai berkeliaran, berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain. Sering didapati juga, kawanan monyet masuk dan merusak lahan pertanian milik warga. Meski baru memasuki awal masa tanam, kawanan monyet akan merusak apa saja yang ada di lahan ladang. Tanaman jagung muda dan batang singkong yang baru ditanam banyak dirusak dan dicabuti. Tidak hanya itu saja, monyet juga banyak mengincar tanaman buah yang banyak ditanam di lahan. Jika lengah dari pengawasan, tanaman buah seperti pisang, pepaya, bahkan kelapa akan menjadi sasaran empuk kawanan monyet. Monyet juga banyak merusak rumput pakan yang mulai tumbuh saat awal musim hujan. Akibat serangan monyet, banyak petani menderita kerugian. Bahkan mereka harus menyulam atau menanam ulang tanaman muda, yang dirusak kawanan monyet. Langkah antisipasi pun mulai dilakukan, dengan mengawasi dan menjaga lahan mereka, terutama di jam-jam rawan kawanani monyet sering melintasi lahan.
“Dengan adanya monyet ini sangat merugikan sekali bagi kami, jumlahnya bisa sekitar 30 ekor, kadang 40 ekor, yang parah tahun ini, kalau tahun kemarin tidak terlalu parah dari tahun ini” ujar Sutirah, salah seorang petani.
Penjagaan dan kewaspadaan petani makin ditingkatkan, terutama saat tanaman palawija mulai masuk masa berbuah. Kawanan monyet banyak mengincar serta memangsa tanaman jagung muda dan kacang tanah yang ditanam warga.