TVRI YOGYAKARTA NEWS – MUCHAMMAD RIDWAN
Sementara itu, hujan yang terjadi beberapa waktu lalu, memicu kenaikan harga sayuran di pasar tradisional.
Dari sekian banyak jensi sayuran, tomat menjadi salah satu komoditas pertanian, yang mengalami kenaikan signifikan.
Harga tomat naik secara signifikan di Pasar Sleman unit 1, Jalan Parasamya, Kalurahan Tridadi, Kapaenwon Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada hari biasa, harga tomat hanya dijual 5 ribu rupiah perkilogram, tapi kini tomat naik menjadi 16 ribu hingga 18 ribu rupiah perkilogram. Sementara harga untuk jenis hortikultura lain, tak naik signifikan, di antaranya seperti cabai rawit dan merah, masih di kisaran 25 ribu rupiah dan 35 ribu rupiah perkilogran. Kenaikan harga juga terjadi pada jenis bumbu dapur, yakni bawang merah dan putih. Semula, bawang merah dijual 35 ribu, kini menembus angka 42 ribu rupiah perkilogram. Sementara, harga bawang putih sudah menembus angka 43 ribu rupiah perkilogram, yang sebelumnya hanya dijual 37 ribu perkilogram. Meski beberapa di antaranya mengalami kenaikan, namun pada jenis sayuran tertentu, misalnya terong dan kubis masih stabil harga, di angka 6.000-7.000 rupiah perkilogram. Menyikapi kenaikan harga sejumlah komoditas pertanian tersebut, konsumen mengaku tak begitu menghiraukannya. Menurutnya, yang terpenting saat dicari tetap ada barang, sehingga kebutuhan rumah tangga tetap tercukupi.
Kenaikan pada beberapa jenis komoditas pertanian ini, baru terjadi beberapa hari ini. Meski demikian, pasokan komoditas pertanian ke pedagang tetap masih lancar.
“Biasanya 38 ribu sama 42 ribu, penyebab kenaikan harga ini kan disebabkan karena hujan yang terjadi sehari-hari” ujar Paetinah, salah seorang pedagang pasar.
Kenaikan harga jenis sayuran tertentu kali ini, masih dinilai belum mempengaruhi aktifitas jual beli di pasar tradisional. Selama ini, komoditas pertanian seperti sayuran di Pasar Sleman, banyak memperoleh pasokan dari wilayah Jawa Tengah.