TVRI YOGYAKARTA NEWS – MARGOLARAS
Memperingati lustrum ke 8 dan memperkuat sekolah berbasis budaya, seluruh siswa SMA Negeri 1 Jetis Bantul mengikuti kirab budaya pelajar.
Para siswa peserta kirab terbagi dalam kelompok bregada, tampil adu kreativitas dalam tema yang diangkat didalam kirab.
Diikuti 24 kelompok peserta dari masing masing kelas di SMA Negeri 1 Jetis Bantul, kirab budaya memperingati lustrum ke delapan sekolah dilaksanakan dengan prosesi perarakan peserta kirab, dimulai dari halaman sekolah, kemudian berjalan berarakan keliling perkampungan di sekitar sekolah. Setiap kelompok peserta merupakan perwakilan dari masing masing kelas, yang menampilkan seni budaya menurut kreativtasnya masing-masing. Kreativitas terlihat dari busana adat yang dikenakanannya, maupun properti pendukung yang dibawanya. Agar tampil menarik kelompok peserta berkreasi dengan membuat berbagai bentuk property maupun tari tariannya. Salah satunya busana kreasi bertema 3-R, yang mengangkat persoalan sampah.
Kirab budaya ini bertujuan untuk, mengenalkan beragam budaya nusantara, menanamkan rasa cinta budaya nusantara serta sebagai upaya melestarikan budaya di Daerah Istimewa Yogyakarta kegiatan kirab budaya ini murni dari aspirasi para siswa sendiri, dan pihak sekolah sangat mendukung karena sejalan dengan visi misi salah satunya sekolah berbasis budaya.
“Untuk membangkitkan semangat anak-anak kami, terutama di kolaborasi dengan panen karya tau P5, sehingga kemarin yang sudah diajarkan dapat di implementasikan pada waktu ini, sehingga apa yang sudah dipelajari dapat dinikmati bersama” ujar Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Jetis Bantul, Sumarno.
Kirab budaya yang melibatkan ratusan siswa SMA Negeri 1 Jetis Bantul ini juga disemarakkan dengan kelompok peserta kirab dari para guru, yang tampil tidak kalah bersemangatnya dengan kelompok siswa. Di sepanjang perjalanan baik di rute jalan perkampungan maupun saat di jalan raya, peserta kirab selain mengenalkan busana adat maupun kreasi, juga membagikan hadiah bagi warga penonton yang membawa anak-anak. Sebagai sekolah berbasis budaya, para siswa telah dikenalkan berbagai seni budaya daerah nusantara, yang ditampilkan di acara tertentu termasuk dalam kegiatan kirab budaya ini.
