TVRI YOGYAKARTA NEWS – MUCHAMMAD RIDWAN
Menjadi bagian dari tahapan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sleman Tahun 2024, Panitia Pemilihan Kecamatan, di Kapaneawon Ngaglik, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan suara, di tempat pemungutan suara.
Simulasi diharapkan memperlancar kelompok penyelenggara pemungutan suara, saat hari pemungutan suara.
Simulasi pemungutan suara pilkada 2024, digelar di Pendopo Kapanewon Ngaglik Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dihadiri kelompok penyelenggara pemungutan suara, perwakilan disabilitas, sebagian warga umum, Forkopimcam, Linmas, Panitia Pemungutan Suara, Panwaslu, dan sekretariat. Dalam prosesnya disimulasikan, diikuti 40 pemilih daftar pemilih tetap, 1 DPTB yakni daftar pemilih pindahan, dan 1 daftar pemilih tambahan berupa daftar pemilih khusus. Simulasi itu diawali dari pintu masuk, pemilih yang telah membawa formulir c-pemberitahuan beserta KTPnya, dapat memilih mulai pukul tujuh waktu indoensia barat, kemudian tanda tangan dan menunggu di ruang tunggu hingga dipanggil KPPS. Setelah diberikan surat suara, pemilih dapat mencoblos di bilik yang kosong. Sementara untuk surat suara yang telah dicoblos, dimasukkan ke dalam kotak suara, dan dilanjutkan dengan mencelupkan jari ke tinta petugas, sebagai tanda telah memilih. Materi simulasi kali ini meliputi pemungutan suara, dari alur mulai pemilih mencoblos, termasuk akses disabilitas atau TPS yang ramah bagi disabilitas. Salah satunya berupa lantai yang aksesibel, yakni bisa digunakan untuk kursi roda bisa masuk ke dalam area TPS. Saat proses pencoblosan disebutkan, ada pemilih prioritas seperti disabilitas dan ibu hamil. Keduanya bsia didampingi pihak keluarga, namun dengan mengisi berita acara pendampingan. Sementara untuk sistem jemput bola diperbolehkan, namun terdapat beberapa persyaratan, yakni ada permintaan dari pemilih, dan mengecek beban KPPS di TPS itu sudah longgar atau belum. Hal ini karena dalam proses pencoblosan, harus memprioritaskan pemilih yang berada di TPS.
“Besok pilkada Tahun 2024, layoutnya berbeda dari Pemilu kemarin, perbedaannya terletak di layout jadi kalau saksi dan PTPS itu berada di belakang meja KPPS, kenapa di belakang?, agar nanti bisa melihat dan memantau siapa pemilih yang tidak tanda tangan dan mengisi tanda tangan, sehingga bisa saling memantau” ujar Divisi Teknis PPK Kapanewon Ngaglik, Diah Retno Wati.
Rencananya di Pilkada Sleman 2024, juga dibangun 4 TPS khusus, yaitu lapas kelas 2B Sleman, di Cebongan, Lapas Narkotika kelas 2A Yogyakarta di Kapanewon Pakem, Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha di Kapanewon Pakem, dan balai rehabilitasi sosial bina karya dan laras DIY di Kapanewon Kalasan. TPS khusus disediakan, agar warga binaaan atau yang sedang menjalani rehabilitasi, tetap bisa menggunakan hak pilihnya.