Evakuasi Rumpu Bambu, Alat Berat Dikerahkan

Evakuasi Rumpu Bambu, Alat Berat Dikerahkan

TVRI YOGYAKARTA NEWS – MUCHAMMAD RIDWAN

Paska terjadinya luapan air yang menggenangi pemukiman, warga di 2 padukuhan yakni di Gejawan Wetan dan Gejawan Kulon, Kalurahan Balecatur, Kapanewon Gamping melakukan gotong royong.

Untuk memudahkan evakuasi rumpun bambu yang menyumbat aliran sungai konteng, satu alat berat diterjunkan ke lokasi kejadian.

Paska meluapnya air Sungai Konteng di Kalurahan Balecatur, Kapanewon Gamping, warga setempat pun segera melakukan bersih-bersih. Dimulai dari jalan di pemukiman, hingga kawasan sungai konteng, termasuk seputaran jembatan senyum. Gotong royong juga mendapat dukungan dari pemerintah kalurahan balecatur bersama dengan relawan. Upaya pembersihan sempat mengalami kesulitan dengan bentuk rumpun bambu yang besar dengan cabang yang saling mengikat. Hampir setengah rumpun bambu sudah berhasil diangkat ke daratan, sementara sisa separuh rumpun bambu masih kesulitan untuk diangkat karena sebagian terselip di sela sela pondasi jembatan, terlebih sampah dalam volume besar tersangkut di rumpun bambu. Petugas dan masyarakat harus berburu dengan waktu sebelum hujan kembali melanda yang dikhawatirkan akan menimbulkan banjir kembali karena masih belum lancarnya aliran air Sungai Konteng. Menurut Jogoboyo Kalurahan Balecatur, Susanto, pihaknya juga sudah mengkoordinasikan keadaan di Gejawan ini dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah, DIY maupun Kabupaten Sleman agar segera mendapatkan perhatian dan tindakan lebih lanjut.

“Untuk tindak lanjut, kami berkoordinasi dengan BPBD DIY, dan Sleman untuk dilakukan pembersihan pohon bambu tersebut dan akan dibantu oleh beberapa relawan, masyarakat, dan PTSKS akan memberikan bantuan alat berat” ujar Jogoboyo Kalurahan Balecatur, Susanto.

Roboh dan hanyutnya rumpun bambu sehingga menyumbat aliran air di Sungai Konteng bisa menjadi evaluasi bersama. Ke depan keberadaan rumpun rumpun bambu di sepanjang aliran sungai terutama yang sudah berbahaya dan sudah tidak produktif bisa dibersihkan sehingga tidak menimbulkan bahaya di kemudian hari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *