TVRI YOGYAKARTA NEWS – MUCHAMMAD RIDWAN
Petani cabai mengeluhkan harga jualnya yang terus mengalami penurunan mengakibatkan kerugiaan hingga jutaan rupiah.
Salah satunya di Kabupaten Sleman, harga jual cabai saat ini disebut anjlok hingga 3.500 rupiah perkilogram.
Menurut salah seorang petani di Dusun Malang, Kalurahan Caturharjo, Kapanewon Sleman, Kabupaten Sleman, cuaca menjadi penyebab kwalitas cabai menurun. Terutama saat ini, cuaca tak menentu yang terjadi kadang panas dan hujan membuat buah cabai siap petik terkena hama patek. Buah cabai yang seharusnya bagus, menjadi tidak bagus dengan kondisi layu hingga kering. Biasanya petani rutin berkala memetik buah cabai setiap 5 hari sekali, namun karena harga jual yang dinilai anjlok, kegiatan memetik buah cabai pun tak terlalu semangat. Tanaman hanya dibiarkan begitu saja. Petani menyebut, saat ini hanya bisa pasrah dengan harga cabai merah keriting yang semakin anjlok itu. Ditingkat tengkulak cabai merah keriting dari petani hanya dibeli dengan harga 3.500 hingga 5.000 rupiah perkilogram. Akibat harga cabai yang terus merosot, petani harus menanggung kerugian hingga jutaan rupiah karena harga jual tak sebanding dengan biaya perawatan yang sudah dikeluarkan.petani berharap, pemerintah baru mampu menstabilkan harga cabai ditingkat petani dan tidak melakukan impor cabai.
“Ya tolong masalah petani ini di sejahterakan dan harga cabai itu kalau bisa jangan sampai harganya dibawah pasaran” ujar Sutikno, salah seorang petani cabai.
Saat musim kemarau lalu, cabai merah keriting banyak dipilih kalangan petani karena nilai jualnya yang cukup lumayan tinggi. Cara tanam sistem bedengan masih banyak digunakan petani cabai, dengan perawatan mulai dari pemupukan hingga penyemprotan pestisida maupun fungisida.