ICH, Komitmen Kemenbud Lestarikan Warisan Budaya

ICH, Komitmen Kemenbud Lestarikan Warisan Budaya

TVRI YOGYAKARTA NEWS – HERDIAN GIRI

Kementerian Kebudayaan, menggelar Indonesia Intangible Cultural Heritage ICH Festival 2024, di Benteng Vredeburg, 23 hingga 28 November 2024.

Mengusung tema ”menuju ibukota budaya dunia”, festival ini menjadi komitmen Kementerian Kebudayaan, dalam melestarikan warisan budaya tak benda.

Indonesia merupakan bangsa yang memiliki beragam budaya, yang diwariskan turun temurun, baik berupa benda yang memiliki wujud fisik atau tangible, atau yang tidak memiliki wujud fisik, memiliki nilai dalam kehidupan masyarakat, atau intangible. Agar tidak hilang ditelan kemajuan jaman dan kecanggihan teknologi, pemerintah terus melakukan upaya pelestarian, salah satunya dengan menggelar Indonesia Intangible Cultural Heritage ICH Festival 2024, atau festival warisan budaya tak benda, yang mengolaborasikan 13 warisan budaya tak benda, yang telah diinkripsi oleh UNESCO, dan mewujudkannya dalam pertunjukan, pameran, workshop, seminar, dan sarasehan. Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan, digelarnya ICH  di Yogyakarta, menjadi bukti nyata dari pemerintah, untuk menjaga dan melestarikan kekayaan budaya tak benda Indonesia, yang merupakan identitas dan warisan luhur bangsa.

“Jadi ini adalah sebagian kecil kebudayaan kita kalau yang tercatat secara Nasional, ada 2.213, yang di WHO ada 13 + 3 jadi 16, ini adalah milik kita, bangsa yang beradap itu adalah bangsa yang menghargai budayanya, jadi kedepan dengan kehadiran Kementerian Kebudayaan kita berharap masyarakat semakin mengapresiasi budaya kita sebagai perwujudan dari nilai-nilai inetrnalisasi, nilai-nilai dari budaya kita masing-masing, di tengah arus globalisasi, justru budaya kita ini harus kita promosikan di tengah peradaban dunia” ujar Menteri Kebudayaan Fadli Zon.

13 warisan budaya tak benda, yang ditampilkan dalam ICH, yakni pertunjukan wayang, keris dari berbagai penjuru Indonesia, batik, angklung, tari saman, tas noken asal Papua, 3 jenis tari tradisional Bali, seni rakit perahu pinisi, pencak silat, pantun, gamelan dan jamu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *