TVRI YOGYAKARTA NEWS – JATMIKO HADI
Jajaran Polda DIY beserta Polres Kulonprogo memulai kembali program penanaman padi di lahan kurang produktif di wilayah pesisir pantai Kulonprogo.
Penanaman kali kedua ini, menjadi bukti keberlanjutan program polri, dalam upaya mendukung program ketahanan pangan nasional yang dicanangakan pemerintah pusat saat ini.
Penanaman padi di lahan kurang produktif secara simbolis dilakukan jajaran Polda DIY beserta Polres Kulonprogo serta forkopimda setempat, lewat kegiatan tanam bersama di Bulak Nglatak, Padukuhan Sidorejo, Kalurahan Banaran, Galur, Kulonprogo. Dipimpin langsung Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan, kegiatan penanaman padi ini dilakukan di lahan kurang produktif seluas 9,7 hektar. Dimulai sejak Juni 2024 lalu, program ketahanan pangan Polri ini dilakukan dengan berfokus pada upaya menghidupkan kembali lahan-lahan pertanian yang tidak produktif. Selain di Kulonprogo program ini juga dilakukan di 2 kabupaten lainnya di DIY, yakni di Sleman dan Bantul dengan total luas lahan yang ditargetkan sebanyak 100 hektar. Upaya penanaman kembali lahan kurang produktif dilakukan dengan memanfaatkan teknologi pertanian modern, guna mengatasi berbagai kendala maupun persoalan yang ada di masing-masing wilayah. Di Kulonprogo sendiri Polri melakukan kegiatan pengolahan lahan terlebih dahulu sebelum melakukan proses tanam. Pengolahan lahan diperlukan untuk memastikan kadar keasaman tanah sesuai untuk penanaman padi. Diharapkan di musim tanam kedua ini, hasil panenenan padi di Bulak Nglatak Galur bisa meningkat dibanding hasil panenan musim tanam sebelumnya yang mencapai 61 ton. Polda DIY beserta Polres Kulonprogo akan terus mendukung dan memfasilitasi para petani untuk bisa meningkatkan hasil panen mereka setiap tahunnya.
“Kita telah membangun lahan yang kurang produktif di wilayah Kulonprogo, Sleman, dan Bantul, total ada 100 hektar, ini merupakan langkah berkelanjutan dan ini penanaman kedua, bahwa program ini mengoperasionalkan pranata yang sudah ada, yaitu kelompok tani, karena kami pemerintah itu menjadi suporter, menjadi fasilitator, dan juga menjadi penasehat untuk hal-hal yang mungkin diluar kemampuan kelompok tani” ujar Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan.
Polda DIY akan terus berkolaborasi dengan pihak pihak terkait, baik itu pemerintah daerah maupun para petani guna memastikan keberlanjutan program ini, terutama memastikan hasil panen di lahan marginal tetap berkualitas. Sementara itu Kapolres Kulonprogo, AKBP Wilson Pasaribu mengatakan, program ketahanan pangan ini , nantinya tak hanya akan berfokus pada tanaman padi saja. Ke depan akan mencoba mengembangkan komoditas pangan lainnya seperti hortikultura. Sehingga kesejahteraan para petani akan semakin meningkat.