TVRI YOGYAKARTA NEWS – JAMTIKO HADI
Pemerintah Kabupaten Kulonprogo mulai melakukan uji coba penggunaan teknologi alat thermal untuk pengolahan sampah di TPA Banyuroto Nanggulan Kulonprogo.
Sayangnya dari uji coba ini masih ditemukan adanya sejumlah kendala seperti mesin yang mengalami macet sehingga perlu dilakukan penyesuaian ulang.
Pemerintah Kabupaten Kulonprogo terus berupaya melakukan pengelolaan sampah guna mengurangi volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir TPA Banyuroto Nanggulan. Salah satu upaya itu dilakukan dengan mengoperaskan alat pengolahan berteknologi thermal berkapasitas 1 ton per jam. Uji coba teknologi pengelolaan sampah ini sudah dimulai dilakukan sejak bulan November 2024 ini. Ditargetkan alat ini akan bisa dioperasikan secara penuh pada tahun 2025 mendatang. Dengan kapasitas pengolahan satu ton per jam, sistem pengelolaan sampah dengan teknologi thermal ini akan dioperasikan selama 7 jam per hari. Sehingga ditargetkan alat ini mampu memusnahkan 7 ton sampah setiap harinya. Pengelolaan dengan sistem thermal dipilih agar sampah yang masuk TPA Banyuroto menyusut lebih cepat. Penggunaan teknologi thermal dalam memusnahkan sampah ini juga diklaim ramah lingkungan karena mampu mengurangi limbah cair atau lindi. Selain itu mampu mempercepat pemusnahan sampah jika dibandingkan metode yang lama yakni sanitary landfil.
“Ada beberapa yang perlu di evaluasi, bagaimana alat ini benar-benar bisa digunakan untuk kedepan, masih ada beberapa, harapannya penanganan sampah ini kan tidak langsung saat ini, juga harus di support dari hulunya, jadi masyarakat kita ajak untuk memilah sampah, karena dengan adanya pilah sampah ini dapat mempercepat terhadap proses barang-barang yang nantinya dimusnahkan” ujar PJ Bupati Kulonprogo, Srie Nurkyatsiwi.
Dalam ujicoba ini, masih ditemukan adanya sejumlah kendala, sehingga butuh banyak penyesuaian, baik dalam proses pemilahan sampah, maupun menjaga performa mesin. Pasalnya bila mesin rusak, maka pemusnahan sampah 7 ton akan terhenti.