TVRI YOGYAKARTA NEWS – MARGOLARAS
Sejak ditutupnya tpa piyungan bantul berdampak luas terhadap pembuangan sampah skala rumah tangga dan wilayah. Menghadapi kondisi tersebut berbagai pihak mulai fokus pada pentingnya pengelolaan sampah secara berkelanjutan.
Kalurahan Triwidadi Pajangan Bantul telah berkomitmen untuk memperkuat penanganan dan pengelolaan sampah, dimulai dari skala rumah tangga dengan menerapkan manajemen pilah sampah dari rumah. Bersama ksm pilah berkah bantul, upaya pengelolaan sampah secara tuntas dan bertanggungjawab dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat.
Pemerintah Kalurahan Triwidadi Pajangan Bantul bersama masyarakat terus berkomitmen melakukan pengelolaan sampah secara tuntas dan bertanggung jawab. Pemerintah kalurahan bersama KSM Pilah Berkah Bantul terus gencar melakukan kampanye sampahku tanggung jawabku, kepada seluruh warga masyarakat di kalurahan triwidadi. Melalui pemberdayaan masyarakat terhadap pengelolaan sampah, dinilai cukup efektif menangani persoalan sampah. Masyarakat diberikan pelatihan dan pendampingan untuk dapat mengelola sampah secara mandiri, dimulai dari skala rumah tangga masing masing. Masyarakat juga diberikan pemahaman tentang jenis jenis sampah, dan bagaimana memperlakukannya. Dengan pelatihan ini masyarakat diharapkan mampu memilih dan memilah sampah secara mandiri, sehingga akan merubah paradigma lama yang hanya bertumpu pada upaya penanganan di hilir, yakni dengan cara kumpulkan, diangkut dan dibuang tanpa mengindahkan dampak lingkungan yang ditimbulkan. Pemilahan sampah sejak dari rumah tangga menjadi hal penting jika dibarengi dengan jaminan sampah terpilah tanpa ada yang tertolak.
“Meningkakan kesadaran masyarakat terkait dengan pengelolaan sampah, yang kedua terkait pelestarian lingkungan, harapannya lingkungan di wilayah Triwidadi secara umum dapat terjaga, baik sumber hayati, atau flora faunanya terjaga, karena dampak salah satu pencemaran” ujar Lurah Triwidadi, Slamet Riyanto.
Dukungan dan pendampingan kepada masyarakat terhadap upaya pengelolaan sampah secara tuntas, tidak hanya akan menumbuhkan sircular ekonomi namun juga meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan zero sampah 2025 melalui gerakan memilah sampah dari sumbernya.
Dengan skema pengelolaan sampah skala kawasan, setidaknya dapat menekan masyarakat untuk melakukan pemiliahan sampah, dan mengurangi timbunan sampah dari hulu. Melalui kasadaran masyarakat untuk berpatisipasi aktif dalam pengelolaan sampah, diharapkan dapat memperbaiki skema pengelolaan sampah baik di Kalurahan Triwidadi maupun secara umum di Kabupaten Bantul. Pemilahan sampah dapat menjadi berkah, juga akan berdampak menggerakkan ekonomi msyarakat.