TVRI YOGYAKARTA NEWS – PAULUS YESAYA JATI
KPU Kota Yogyakarta menyatakan partisipasi pilkada tahun 2024 menurun di angka 65%. Lebih rendah dari pilkada tahun 2017, yang mencapai 70%.
KPU Kota Yogyakarta belum bisa memastikan penyebab turunnya angka partisipasi pilkada 2024, yang sebelumnya ditargetkan dapat mencapai 80%.
KPU Kota Yogyakarta melaporkan angka partisipasi pemilihan kepala daerah (pilkada) Walikota dan Wakil Walikota Yogyakarta tahun 2024 sebesar 65%. Angka tersebut menurun 5% dari angka partisipasi pilkada 2017. Angka 65% juga tidak sesuai dengan target rencana strategis KPU Kota Yogyakarta tahun 2019-2024 dengan target angka partisipasi sebesar 80%. KPU Kota Yogyakarta belum bisa memastikan penyebab turunnya angka partisipasi pilkada 2024 ini, padahal, sosialisasi informasi seputar pilkada telah dilakukan hingga tingkat RT, RW serta menggencarkan informasi melalui media sosial.
Angka partisipasi pilkada di tingkat kemantren, KPU Kota Yogyakarta hampir merata, di kisaran angka 65% hingga 66%. Angka partisipasi pilkada 2024 Kota Yogyakarta ini kalah dengan kabupaten lain. Yang dilaporkan KPU DIY memiliki angka partisipasi di atas 70%. Dari hasil ini, KPU Kota Yogyakarta bersedia jika diperintahkan untuk melakukan riset setelah pilkada 2024 resmi selesai.
“Fenomena yang menarik, di wilayah Indonesia angka partisipasinya menurun, missal Medan 55%, DKI Jakarta 57%, Kota Yogyakarta 65%” ujar Ketua KPU Kota Yogyakarta, Noor Harsa Aryo Samudro.
KPU DIY pun menyebut turunnya angka partisipasi karena ajang pilkada memiliki karakteristik yang berbeda dengan pemilu, tidak semua warga Kota Yogyakarta berada di Kota Yogyakarta pada hari H pencoblosan. Banyak keperluan yang tidak bisa ditinggalkan membuat warga kota yogya lebih memilih untuk tidak hadir di TPS.
Jika tidak ada gugatan mengenai hasil rekapitulasi perolehan suara pilkada 2024 ini, KPU Kota Yogyakarta akan segera menetapkan hasil pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Yogyakarta tahun 2024.