TVRI YOGYAKARTA NEWS – PAULUS YESAYA JATI
Indeks Pembangunan Manusia di DIY tertinggi nomor 2 se-Indonesia. Hal ini menunjukkan akses pendidikan, akses kesehatan, dan pendapatan per kapita per tahun warga Yogyakarta lebih baik dari tahun ke tahun.
Sejumlah indikator untuk menilai Indeks Pembangunan Manusia ini meliputi, usia harapan hidup, lama sekolah, dan pengeluarah riil per kapita per tahun.
Badan Pusat Statistik (BPS) DIY menyatakan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Yogyakarta pada tahun 2024 mencapai angka 81,62. Terjadi peningkatan 0,65% dari tahun sebelumnya sebesar 81.09. Angka tersebut menempatkan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai provinsi kedua dengan IPM tertinggi setelah Jakarta. Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati menyebut IPM Yogyakarta telah menunjukkan konsistensi pertumbuhan yang positif sejak tahun 2020 dengan rata-rata pertumbuhan 0,52 per tahun. Salah satu indikator yang menunjang tingginya IPM Yogyakarta ialah Usia Harapan Hidup (UHH). Pada tahun 2024, usia harapan hidup saat lahir tercatat 75,36 tahun, sedikit lebih tinggi dari tahun sebelumnya 75,18 tahun. Kenaikan angka uhh tersebut menunjukkan kemajuan dalam sektor kesehatan, sebagai salah satu faktor utama dalam penilaian IPM. Indikator lain yang berkontribusi pada pencapaian IPM Yogyakarta ialah rata-rata lama sekolah yang mencapai 9,92 tahun pada tahun 2024, sedikit lebih tinggi dari tahun sebelumnya 9,83. Angka tersebut menunjukkan semakin banyaknya penduduk yogyakarta yang mengakses pendidikan lebih lama. Pada tahun 2024, pengeluaran riil per kapita per tahun yang disesuaikan pun meningkat daripada tahun 2023, yaitu sebesar 437 ribu rupiah sehingga menjadi Rp 15.361.000. Angka tersebut jauh lebih rendah daripada Provinsi Jakarta yang mencapai 19,9 juta per tahun pada tahun 2024. Untuk kabupaten di Yogyakarta yang mengalami pertumbuhan IPM tertinggi di tahun 2024 adalah Kabupaten Sleman dengan angka 1,00%, sedangkan Gunungkidul mencapai angka 0,95%. Kabupaten Bantul menjadi daerah dengan pertumbuhan IPM terendah di DIY dengan angka 0,38%. Di sisi lain, Kota Yogyakarta menduduki angka IPM tertinggi dengan angka 89,10.
“Biasanya suatu indicator menggambarkan posisi yang sudah bagus, kalau IPM kan angkanya tinggi semakin bagus, itu tumbuh lebih cepat lagi akan semakin berat, untuk DIY ini kan dengan anggaran juga terbatas, pertumbuhannya juga tidak besar dari provinsi-provinsi yang lain identiknya yang sedang berkembang” ujar Ketua BPS DIY, Herum Fajarwasti.
Status IPM ini menggambarkan level pencapaian pembangunan manusia dalam suatu periode. Semakin tinggi status IPM menunjukkan pencapaian pembangunan manusia yang lebih baik. Sedangkan, kecepatan IPM menggambarkan capaian pembangunan manusia dibandingkan waktu sebelumnya.