Juru Bendung UPT Winongo Siaga Bersihkan Sampah Sungai Dampak Banjir

Juru Bendung UPT Winongo Siaga Bersihkan Sampah Sungai Dampak Banjir

TVRI YOGYAKARTA NEWS – MARGOLARAS

Sungai Winongo menjadi salah satu sungai paling rawan terjadi banjir di musim penghujan, yang dampaknya membawa material sampah dan menumpuk di bendung-bendung sepanjang aliran yang mencemari dan mengotori sungai.

Menyikapi kondisi tersbeut, pada musim hujan seperti saat ini, para petugas Juru Bendung UPT Winongo dikerahkan seluruhnya untuk siaga mengawasi sungai, serta melakukan pembersihan sampah yang menumpuk di area bendung sungai.

Seiring dengan datangnya musim penghujan saat ini, kesiap siagaan petugas juru bendung upt winongo terus ditingkatkan, untuk melakukan pengawasan dan pembersihan material sampah yang menumpuk di bendung-bendung Sungai Winongo yang biasa terjadi pasca banjir kiriman. Pemberihan samaph-sampah ini dilakukan berkali-kali jika terjadi sering hujan deras dan banjir dari wilayah hulu. Pasca terjadi banjir, material sampah yang menumpuk di bendung sungai, terdiri berbagai macam rupa mulai dari sampah rumah tangga, ranting kayu hingga rumpun bambu.

Di Bendung Timbul Sari dan Bendung Merdiko Bantul, hujan deras membawa sampah berat seperti rumpun bambu, yang tidak mudah untuk dievakuasi. Di musim penghujan kali ini seluruh petugas diterjunkan untuk melakukan pemantauan dan pembersihan sampah, terbagi dalam beberapa kelompok lokasi bendung mengingat sejumlah bendung rawan tersumbat sampah. Di bendung timbulsari sewon bantul ini alat berat sulit mendekat ke lokasi karena tidak ada akses jalan, sehingga proses evakuasi rumpun bambu dilakukan secara manual.

“Kemarin bendung merdiko, timbulsari, yang mejing dan merugian sudah tertangani, tinggal 2, merdiko dan timbulsari, kendalanya lumayan besar, seperti peralatan, kedalaman air cukup dalam” ujar Petugas Jaga Bendung UPT Winongo, Widada.

Proses evakuasi material rumpun bambu dengan cara manual dibutuhkan waktu hingga 1 minggu, melihat situasi dan kondisi. Dengan peralatan terabatas, petugas berjibaku menyingkirkan material sampah yang menyumbat aliran sungai. Menurut petugas, sungai winongo disebut sebagai salah satu sungai paling rawan terjadi banjir sampah kiriman, yang terjadi di setiap musim penghujan. Jika di wilayah hulu sungai terjadi hujan dengan intesitas tinggi, akan berdampak banjir yang membawa banyak material sampah yang akhirnya menumpuk di bendung-bendung sungai Winongo. Sementara proses evakuasi dan pembersihan sampah di bendung-bendung dilakukan saat kondisi sungai landai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *