TVRI YOGYAKARTA NEWS – HERDIAN GIRI
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Hamengku Buwono X, memberi atensi serius, pada aksi massa, yang mengatasnamakan aliansi mahasiswa Papua di Jalan Kusumanegara, Kota Yogyakarta, yang diwarnai kericuhan dengan petugas kepolisian, Minggu malam.
Menurut Raja Keraton Yogyakarta itu, pesan yang muncul saat unjuk rasa dianggap menyimpang dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sekretaris Daerah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Benny Suharsono telah dipanggil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Hamengku Buwono X, pasca-aksi massa, yang mengatasnamakan aliansi mahasiswa Papua di Jalan Kusumanegara, Kota Yogyakarta, yang diwarnai kericuhan dengan petugas kepolisian, minggu malam. Dalam pertemuan itu, Sekretaris Daerah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Benny Suharsono memaparkan kejadian itu, dari laporan-laporan yang ia dapat. Menurutnya, penyampaian aspirasi di Daerah Istimewa Yogyakarta dipersilakan, tetap dilindungi, selama tidak melanggar aturan. Namun, dalam aksi kali ini, terdapat pelanggaran serius, yang memicu kericuhan, salah satunya adalah pengibaran bendera bintang kejora. Padahal aparat kepolisian telah berupaya, menangani situasi dengan pendekatan yang lunak. Namun, tindakan tersebut tetap memunculkan dampak. Karena itu, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Hamengku Buwono X, memberi atensi serius, pada kejadian itu.
“Karena sudah disampaikan kemarin, karena spanduk, banner yang ada itu sudah melanggar tata Negara, kemarin masih di dalam asrama, kepulangannya juga sama” ujar Sekretaris Daerah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Benny Suharsono.
Sebelumnya, kericuhan aksi massa, yang mengatasnamakan aliansi mahasiswa Papua di Jalan Kusumanegara, Kota Yogyakarta, Minggu malam, bermula saat salah satu peserta aksi berusaha mengibarkan bendera bintang kejora. Aparat segera melakukan pengamanan, namun upaya ini memicu serangan balik dari massa aksi. Bentrok ini membuat warga sekitar, menutup akses jalan menuju lingkungan mereka. Hingga pukul 19:00 WIB, situasi mulai kondusif, meski kepolisian tetap berjaga ketat untuk mengantisipasi potensi kericuhan lanjutan. Petugas juga mengimbau masyarakat, tidak mudah terprovokasi oleh informasi di media sosial. Polisi mengapresiasi warga yang tetap tenang, dan tidak terprovokasi selama kericuhan berlangsung.