TVRI YOGYAKARTA NEWS – PAULUS YESAYA JATI
Ratusan umat islam di Yogyakarta jumat siang menggelar unjuk rasa untuk mengecam aksi demo yang diwarnai kekerasan Minggu 1 Desember lalu. Unjuk rasa dilakukan sebagai wujud panggilan nurani dan rasa cinta terhadap Yogyakarta.
Massa aksi juga meminta pihak kepolisian bertindak tegas untuk para perusuh yang mengganggu kondusifitas Yogyakarta.
Ratusan umat islam dari berbagai organisasi masyarakat menggelar aksi unjuk rasa untuk kedamaian Yogyakarta berlangsung di jalan panembahan senopati sebelum perempatan Gondomanan. Aksi ini merespon peristiwa kekerasan yang terjadi saat aksi demontrasi mahasiswa pada hari Minggu 1 Desember lalu. Massa mengganggap kejadian itu melukai Keistimewaan Yogyakarta yang dikenal sebagai kota berhati nyaman, bahkan menimbulkan keresahan di masyarakat. Massa juga menyayangkan sampai saat ini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka meski dalam video yang viral, secara jelas sejumlah aparat kepolisian mendapatkan pemukulan. Dalam orasinya, massa menginginkan agar Yogyakarta hanya didatangi mahasiswa untuk kuliah saja tanpa ada tujuan lain. Semua masyarakat tanpa terkecuali para pendatang pun turut diajak untuk ikut menjaga kenyamanan dan keamanan Yogyakarta agar ramah bagi semua. Dengan mengibarkan bendera merah putih, massa juga mengingatkan negara kesatuan republik indonesia sudah final dan tidak bisa ditawar-tawar lagi. Massa pun menuntut agar penegakan hukum dilaksanakan tanpa mengistimewakan kelompok tertentu. Bahkan mendesak kepolisian untuk mencari dalang di balik kericuhan tersebut agar di masa yang akan datang tidak terulang lagi. Dalam pengamanan aksi unjuk rasa ini, kepolisian menutup arus lalu-lintas dari titik untuk jalur jalan di sisi utara yang mengarah ke barat, sedangkan untuk di sisi timur, dua jalur jalan di sisi barat Perempatan Gondomanan ditutup total dengan water barrier. Setelah satu jam lebih menyampaikan aspirasi, massa pun membubarkan diri dengan tertib.
“Orang jogja ini ingin kembali suasana nyaman, dan aman seperti semula, apalagi banyak pendatang, jadi kami ingin menciptakan Jogja yang aman dan nyaman, supaya tidak ada keresahan di setiap wilayah” ujar Abdurrahman Abuzaki, selaku coordinator aksi.
Sebelum melakukan aksi unjuk rasa, massa berkumpul di halaman depan Masjid Gede Kauman. Setelah itu massa melakukan konvoi dengan mobil dan motor hingga terhenti di perempatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta.