Gelar Musda IX, IBI DIY Bahas Isu Stunting

Gelar Musda IX, IBI DIY Bahas Isu Stunting

TVRI YOGYAKARTA NEWS – MUCHAMMAD RIDWAN

Menindaklanjuti hasil kongres Nasional, Ikatan Bidan Indonesia, IBI, tahun 2023, pengurus Daerah Istimewa Yogyakarta, menggelar Musyawarah Daerah, MUSDA, di Mlati, Kabupaten Sleman.

Selain membahas isu stunting, musda dengan tema “satukan langkah dalam trasnformasi kesehatan untuk penguatan pelayanan kebidanan berkesinambungan berbasis bukti“ sekaligus juga melakukan pemilihan ketua pengurus yang baru.

Digelar selama 2 hari, agenda Musyawarah Daerah Ikatan Bidan Indonesia, IBI DIY mulai dari sidang organisasi dan sidang ilmiah ini dilakukan sekaligus untuk memilih pengurus baru periode 2024-2028. Dengan total 1.350 suara yang diwakilkan oleh peserta sidang yang hadir di salah satu hotel di Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman ini, dari 10 bakal calon kuat yang dipilih, Bidan Heni Puji Wahyuningsih memperoleh suara paling banyak melalui pemilihan, sehingga menjadi Ketua Pengurus Ikatan Bidan Indonesia, IBI, Daerah Istimewa Yogyakarta, periode 2024-2028. Selaku ketua terpilih, Bidan Heni Puji Wahyuningsih menyebut hal itu merupakan amanah untuk memimpin Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia, IBI, di DIY. Selanjutnya, konsolidasi untuk penyusunan kelengkapan pengurus kelengkapan struktur organsiasai baik pengurus daerah maupun bidang maupun seksi-seksi yang ada di kepengurusan daerah Ikatan Bidan Indonesia, IBI, akan dilanjutkan dengan penyusunan program kerja selama periode 5 tahun kedepan, untuk kemajuan dan kesuksesan IBI, Daerah Istimewa Yogyakarta, DIY.

“Periode kepemimpinan sebelumnya sudah banyak dilakukan, dan sudah sangat bagus, tentu hal-hal yang sudah di inisiasi di proses di programkan di periode sebelum-sebelumnya, dan nanti akan kita kembangkan agar semuanya program maju dan berkembang” ujar Bidan Heni Puji Wahyuningsih.

Sementara itu, Ketua Penyelenggara Sri Subiyatun menyebut, berbagai tantangan dihadapi bidan dalam hal melakukan pengentasan atau pencegahan stunting. Oleh karenanya, pihaknya senantiasa bekerjasama dengan berbagai lintas sektoral, seperti Dinas Kependudukan, Dinas Kesehatan dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, BKKBN. Sebagai ujung tombak, bidan berperan aktif melakukan skrening di awal seribu hari saat dari hamil hingga anak usia 23 bulan. IBI DIY juga menyambut baik program makan bergizi gratis bagi ibu hamil. Ikatan Bidan Indonesia, IBI, menegaskan sangat mendukung penuh kegiatan yang berguna mencegah terjadinya kematian ibu dan bayi itu.

“harapannya adalah bidan kompak, selalu meningkatkan ilmu pengetahuannya supaya lebih kompeten, bisa bersaing dengan tenaga kesehatan yang lainnya” ujar Ketua Penyelenggara Sri Subiyatun.

Melalui kepengurusan baru periode 2024-2028 diharapkan membawa IBI DIY menjadi organisasai yang mandiri dan yang berdaya saing unggul, sehingga turut meningkatkan kesejahteraan anggota dan meningkatkan kemajuan keprofesian, baik karir, pendidikan dan kompetensi bidan maupun layanan profesi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *