188 Agenda Kebudayaan Siap Ramaikan Yogyakarta di Tahun 2025

188 Agenda Kebudayaan Siap Ramaikan Yogyakarta di Tahun 2025

TVRI YOGYAKARTA NEWS – HERDIAN GIRI

188 kegiatan seni dan budaya unggulan, akan menghiasi Daerah Istimewa Yogyakarta, selama tahun 2025, 15 di antaranya merupakan agenda rutin tahunan.

Ke-15 agenda kegiatan seni dan budaya rutin tahunan itu antara lain, pentas seni selasa wagen, kampung menari, dan mocopat.

Dinas Kebudayaan DIY meluncurkan, agenda budaya bertajuk jogja manggotro 2025 nandur pakarti, di Balai Budaya Tamanmartani, Kalasan Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Agenda budaya d-i-y pada 2025 digelar secara lintas sektoral, dengan fokus pada upaya penguatan investasi fisik dan kognitif. Jogja manggotro 2025, terdiri atas 188 agenda budaya selama tahun 2025, merupakan pilihan dari ratusan agenda budaya lain di wilayah DIY. Dari 188 agenda tersebut, sebanyak 15 di antaranya merupakan agenda rutin tahunan, antara lain, pentas seni selasa wagen, setiap selasa wage, di sepanjang Malioboro, Kota Yogyakarta, kampung menari setiap selasa wage dan kamis pahing, di 45 titik Kota Yogyakarta. Dan mocopat setiap jumat, pukul 19 waktu indonesia barat, di 12 Kapanewon di Kulonprogo. Penekanan agenda budaya 2025 disepakati, untuk menguatkan dalam konteks investasi budaya, terdiri atas investasi fisik dan investasi kognitif, investasi keduanya sangat penting, karena saat ini banyak tantangan dalam menguatkan nilai budaya. Nilai budaya sangat penting untuk membentuk karakter generasi muda, terlebih misi Nasional adalah generasi indonesia emas.

“Tapi tentu saja kita mengelola generasi muda, kita tetap membutuhkan generasi sepuh yang memang sudah sangat menguasai terkait dengan profesinya sebagai seniman, jadi akan ada komunikasi interaksi lintas generasi, nanti akan ada komunikasi lintas generasi, sementara pakem-pakemnya juga akan kita masih akan lestarikan” ujar Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi.

Agenda budaya Daerah Istimewa Yogyakarta 2025, digelar untuk menarik minat warga luar DIY untuk datang. Hal ini karena agenda tersebut, tidak hanya fokus di Kota Yogyakarta, namun merata di seluruh wilayah DIY.

Hingga triwulan akhir 2024, lebih dari seribu 100 kegiatan seni dan budaya, telah digelar, dengan melibatkan lebih dari 43 ribu Sumber Daya Manusia, 38% di antaranya seniman, 24% pelajar, 18% masyarakat umum, dan sisanya akademisi dan budayawan. Setiap kegiatan seni dan budaya tahun lalu, lebih dari 2.400 pelaku UMKM, juga dilibatkan. Rinciannya 25% merupakan penyedia katering, 19% publikasi dan dokumentasi, 14% dekorasi, 11% properti seni, 10% percetakan, 8% penyelanggara acara, dan 4% kerajinan. Dinas Kebudayaan DIY juga menyediakan layanan reguler, seperti program jogja heritage track, dengan lebih dari seribu 100 perjalanan, dan wajib kunjung museum dengan 231 trip, yang telah melibatkan ribuan peserta. Dalam mendukung penguatan kapasitas komunitas seni, hingga triwulan akhir 2024, Dinas Kebudayaan DIY telah menyerahkan hibah 70 set gamelan besi, 1 set gamelan kuningan, 3 set gamelan perunggu, dan lebih dari 100 set pakaian dan peralatan seni jathilan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *