TVRI YOGYAKARTA NEWS – OSEANI PUTRI
Kementerian Sosial Republik Indonesia saat ini, sedang menyusun data tunggal keluarga miskin.
Data ini menjadi acuan, lintas kementerian dan instansi atau lembaga, dalam penyaluran bantuan sosial program pengentasan kemiskinan, agar tepat sasaran.
Menteri Sosial Republik Indonesia Syaifullah Yusuf menghadiri peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional Tahun 2024, di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Menurut Gus Ipul, selama ini sering terjadi program bansos, baik dari Kementerian Sosial Republik Indonesia maupun kementerian dan instansi lainnya salah sasaran. Selama ini pula, masing-masing kementerian terkait dan instansi atau lembaga, yang bergerak dalam pendampingan keluarga miskin, menggunakan data kemiskinan yang berbeda-beda, dan dengan parameter yang berbeda pula. Kementerian Sosial Republik Indonesia saat ini sedang melakukan pendataan seakurat mungkin, untuk menyusun data tunggal keluarga miskin di indonesia, yang digunakan seluruh kementerian terkait maupun instansi dan lembaga, pemerintah daerah dan lainnya, dalam kegiatan program pengentasan kemiskinan dan penyaluran bantuan sosial.
Dalam kesempatan ini Menteri Sosial Republik Indonesia Syaifullah Yusuf, juga mengajak para pendamping program keluarga harapan, berani bertekad mampu mengentaskan minimal 10 keluarga, setiap tahunnya.
“Sesuai arahan presiden, untuk menyusun langkah-langkah penyusunan satu data, nanti akan di susun oleh BPS, hasil dari BPS nanti akan inpres, itu nanti data awal yang kita gunakan bersama-sama, jadi tidak ada kementerian yang membuat data sendiri-sendiri” ujar Menteri Sosial Republik Indonesia Syaifullah Yusuf.
Rangkaian kegiatan Menteri Sosial Republik Indonesia Syaifullah Yusuf, bersama Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, dalam peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional Tahun 2024, di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, di antaranya mengunjungi Rumah Sakit Umum Queen Latifa, gedung serbaguna, kantor pos, Puskesos Sumberejo, dan Kalurahan Pondokrejo.
