TVRI YOGYAKARTA NEWS – MUCHAMMAD RIDWAN
Sepekan menjelang hari natal, sejumlah bahan pangan di Pasar Tradisional Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta, naik tajam, salah satunya telur ayam ras.
Kenaikan harga telur ayam itu, juga diikuti dengan naiknya komoditas dagang lainnya, sehingga konsumen cenderung berhemat membeli bahan pangan sesuai dengan kebutuhan.
Di Pasar Rejodani, Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman ini misalnya, beberapa harga komoditas bahan pangan mulai merangkak naik sejak beberapa hari lalu. Seiring mendekati perayaan natal, dari sekian komoditas bahan pangan yang dijual, telur ayam ras menjadi salah satu bahan pangan, yang mengalami kenaikan harga secara signifikan, hingga mencapai lima ribu rupiah perkilogram. Sebelumnya telur ayam ras dijual 25 ribu rupiah, saat ini sudah naik menjadi 30 ribu 500 rupiah perkilogram. Kenaikan harga telur ayam ras ini diikuti komoditas lain, seperti minyak goreng, gula pasir dan beras. Sementara untuk harga minyak goreng curah, naik 1.500 rupiah, dari harga sebelumnya hanya 19 ribu rupiah kini naik menjadi 20 ribu 500 ribu perliter. Pada komoditas bumbu dapur seperti bawang merah dan bawang putih, juga perlahan mengalami kenaikan harga. Bawang merah sebelumnya, 20 ribu rupiah, naik menjadi 40 ribu rupiah perkilogram. Sedangkan untuk bawang putih juga naik, dari 20 ribu rupiah menjadi 40 ribu rupiah perkilogram, yang sebelumnya dijual 20 ribu rupiah perkilogram. Meski mengalami kenaikan harga, kondisi ini tidak terlalu berpengaruh terhadap pembelian. Hanya saja, konsumen menghemat pembelian dengan menyesuaikan uang belanja, dan sesuai kebutuhan.
“Di tempat saya biasa saja, berkurang hanya sedikit saja, saya kalau kulakan biasanya 2 liter, jadi 1 liter saja” ujar Tiwi, salah seorang pedagang.
Sementara untuk harga beras premium, naik seribu rupiah perkilogram, dari 13 ribu menjadi 14 ribu rupiah perkilogram. Demikian juga dengan harga gula pasir, naik 500 rupiah yang sebelumnya 16 ribu menjadi 17 ribu rupiah perkilogram.