Program Makan Bergizi, Bumkalma Didorong Turut Terlibat

Program Makan Bergizi, Bumkalma Didorong Turut Terlibat

TVRI YOGYAKARTA NEWS – MUCHAMMAD RIDWAN

Makan bergizi gratis disambut antusias tak hanya kalangan peserta didik, tanpa terkecuali juga bagi Badan Usaha Milik Desa atau Kalurahan Bersama, Bumkal-ma atau Bumdes-ma.

Peluang itu salah satunya menjadi suplier kebutuhan dari dapur yang telah ditunjuk pemerintah.

Peluang usaha itu salah satunya menjadi materi yang dibahas dalam kegiatan sosialisasi dan sinergitas kegiatan Lembaga Keuangan Mikro, LKM, tingkat kabupaten dengan Bumkalma LKD DIY, serta  sosialisasi dan sinergitas program makan bergizi gratis dengan Bumkalma  DIY yang diikuti oleh 58 Badan Usaha Milik Kalurahan Bersama, Bumkal-ma  dari wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Digelar di Gedung Balai Besar Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Yogyakarta Jalan Parasamya, Kalurahan Tridadi, Kapanewon Sleman, Kabupaten Sleman, kegiatan menjadi sarana untuk memberikan wawasan tentang peluang keterlibatan Bumkal-ma dalam usaha program penyediaan makan siang bergizi di kalangan siswa sekolah. Disebutkan program makan bergizi menjadi sebuah harapan baru sekaligus peluang bisnis yang sangat bagus. Bumkal akan bisa menjadi pilihan tepat sebagai mitra dapur penyedia makanan. Dalam rincian satu dapurnya rata-rata harus menyediakan 3000 porsi setiap hari.

“Kita berusaha untuk menyiapkan apa saja yang bisa kita siapkan untuk menjalankan program itu” ujar Aris Nugroho Aji Putranto, selaku penyelenggara.

Sementara itu, Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa dan Daerah Tertinggal Kementrian Desa PDT menyatakan pemerintah memang mengharapkan Bumkal-ma yang akan menjadi mitra utama dapur dalam program makan bergizi ini.

“Apa yang menjadi sesuai perintah bapak presiden, bahwa maka saya sampaikan perlu ada kesiapan dan persiapan” ujar Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa dan Daerah Tertinggal Kementrian Desa PDT, Biko Wikantosa.

Program makan bergizi diharapkan mampu menggerakkan perekonomian masyarakat. Mulai dari suplai bahan baku untuk sayur dan lauk, jasa distribusi dan tenaga pemasak yang bisa melibatkan banyak pihak, sehingga perekonomian skala mikro juga akan ikut bergerak maju.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *