TVRI YOGYAKARTA NEWS – MUCHAMMAD RIDWAN
Sempat menyentuh harga kurang dari 10.000 rupiah perkilogram, harga cabai saat ini mengalami kenaikan.
Pedagang menyebut, cabai dengan kondisi tidak bagus banyak dibeli konsumen.
Mendekati perayaan hari natal dan tahun baru 2025 harga cabai di pasar tradisional terus mengalami kenaikan. Salah satunya di Pasar Rejodani, Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman ini misalnya, sudah sepekan terakhir harga cabai berangsur mengalami kenaikan. Pada jenis tertentu seperti cabai merah keriting pun sudah naik mencapai harga 45 ribu rupiah perkilogram. Padahal sebelumnya harga cabai merah keriting hanya dijual 9 ribu rupiah perkilogram. Untuk jenis lain yakni cabai rawit merah saat ini dijual dengan harga 45 ribu rupiah dari harga sebelumnya dijual 20 ribu rupiah atau mengalami kenaikan sebesar 25 ribu rupiah perkilogram. Sementara untuk cabai keriting hijau dijual 20 ribu yang tadinya dijual 10 ribu dan cabai rawit putih dijual 15 ribu perkilogram. Untuk kenaikan secara signifikan terjadi pada cabai jenis lalap japlak naik hingga 25 ribu yang tadinya dijual 30 ribu kini menjadi 55 ribu perkilogram. Selain cabai, untuk harga tomat juga naik yang tadinya 10 ribu menjadi 18 ribu rupiah perkilogram. Pedagang mengaku, kenaikan harga menyebabkan para konsumen cenderung lebih berhemat.
“Pembeli sama saja, hanya sedikit-sedikit, dulunya beli ½ kilo, sekarang hanya ¼ kilo, pada cari yang Lombok rusak-rusak” ujar Tri Yudi, salah seorang pedagang.
Beberapa konsumen diantaranya pedagang makanan matang atau ratengan mengaku justru ramai pembeli. Untuk mensiasati tingginya harga cabai saat ini, mereka melakukan sejumlah upaya, salah satunya mencampur cabai pedas dengan cabai kurang pedas.