TVRI YOGYAKARTA NEWS – JATMIKO HADI
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Mendes PDT, Yandri Susanto mengunjungi Desa Jatirejo, Lendah, Kulonprogo, Sabtu sore kemarin.
Dalam kunjungannya, mendes ptt sempat meresmikan sekaligus mencoba langsung wahana permainan anak yang tengah dikembangkan di desa tersebut.
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Mendes PDT, Yandri Susanto, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kulonprogo, Sabtu sore. Dalam kunjungannya, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Mendes PDT meninjau keberadaan Badan Usaha Milik Kalurahan, Bumkal Jati Unggul yang terdapat di desa tersebut. Seusai memberikan arahan, Mendes nampak meresmikan wahana permainan anak yang tengah dikembangkan, sekaligus mencoba langsung wahana berupa kereta listrik mini tersebut. Menurut Yandri, upaya Bumkal Jati Unggul dalam memanfaatkan potensi lokal patut diapresiasi. Pasalnya Bumkal Jati Unggul di Kalurahan Jatirejo ini, merupakan bumkal percontohan di Kulonprogo yang memiliki sejumlah unit usaha, mulai dari jasa keuangan, jasa pertanian, hingga kuliner. Karena itu ia pun meminta agar kalurahan-kalurahan lain di Kulonprogo, termasuk desa-desa lain di indonesia pada umumnya, dapat meniru apa yan telah dilakukan Bumkal Jati Unggul. Yakni dengan terus mengembangkan dan mengangkat potensi lokal masing-masing, sehingga dapat mendongkrak ekonomi masyarakat sekitar.
“Jadi ini bisa dijadikan contoh Bumkal, Badan Usaha Milik Kalurahan, atau Bumdes Badan Usaha Milik Desa, unit usaha disini ada 3, jasa keuangan, jasa pertanian, hingga kuliner, jadi Bumkal Jati Unggul ini sudah luar biasa dan sudah berjalan, saya berharap bisa dicontoh Bumkal yang lain, untuk wahana disini mantab ya, saya kira ini ide cerdas, karena ada visual suara juga, maka dari itu bisa menjadi daya tarik wisatawan untuk mengangkat ekonomi daerah dan mengurangi tingkat angka kemiskinan” ujar Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Mendes PDT, Yandri Susanto.
Kementerian desa dan pembangunan daerah tertinggal sendiri terus mendorong pembentukan desa-desa tematik di Indonesia. Desa tematik ini dikembangkan dengan memaksimalkan potensi desa masing masing, untuk meningkatkan perdekomian dan kesejahteraan masyarakat desa. Terlebih dari sekitar 280 juta penduduk Indonesia, hampir 75 nya tinggal dan hidup di desa. Sehingga keberadaan Badan Usaha Milik Desa, bumdes harus dimaksimalkan untuk mengelola potensi yang ada disetiap desa.