TVRI YOGYAKARTA NEWS – JATMIKO HADI
Memasuki akhir pekan pertama di momen libur panjang natal dan tahun baru, harga sejumlah kebutuhan terpantau terus merangkak naik.
Sejumlah kebutuhan yang tercatat mengalami kenaikan, antara lain daging ayam potong serta beberapa jenis ikan konsumsi seperti cakalang hingga nila.
Memasuki momen libur panjang natal dan tahun baru, awal pekan ini, harga sejumlah kebutuhan pokok di pasar tradisional terpantau terus mengalami kenaikan. Salah satu jenis kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan antara lain adalah daging ayam potong. Seperti terpantau di Pasar Tradisional Wates Kulonprogo. Saat ini harga daging ayam berada di kisaran 36 ribu rupiah perkilogram. Harga itu naik sekitar 2 ribu rupiah dari sebelumnya yang berara di kisaran 34 ribu per kilogramnya. Selain daging ayam, sejumlah komoditas yang juga mengalami kenaikan adalah beberapa jenis ikan konsumsi. Nila misalnya naik dari semula 35 ribu menjadi 37 ribu per kilogramnya. Begitu juga dengan ikan cakalang yang mulai merangkak di kisaran harga 25 hingga 26 ribu per kilogramnya. Menurut pedagang kenaikan harga sejumlah komoditas daging ayam dan ikan ini, masih akan terjadi hingga beberapa waktu ke depan. Pasalnya di momen libur nataru lalu harga ikan nila bisa tembus hingga 42 ribu per kilogram. Sementara ikan cakalang bisa mencapai hingga 35 ribu per kilogramnya.
“Seperti nila menjelang nataru itu naik, kalau sampai puncak itu sampai 40 ribu, saat ini baru 36-37 ribu, sebelumnya 35-36 ribu, mulai merangkak sudah 2 hari, kemungkinan masih naik, di tahun kemarin sampai 42 ribu” ujar Inung salah seorang pedagang ikan.
“Saat ini naik terus, sudah 2 hari ini, sekarang sudah di harga 36 ribu, kemungkinan masih naik terus, waktu liburan di bulan Desember ini setiap tahun selalu naik” ujar Sumi, salah seorang pedagang ayam.
Akibat adanya kenaikan harga sejumlah komoditas di momen libur natal dan tahun baru ini, sejumlah pedagang daging ayam dan ikan pun, mengaku mengalami penurunan omset penjualan. Hal itu disebabkan karena para konsumen biasanya akan menurunkan tingkat konsumsi mereka. Meski tak terlalu signifikan, hal itu dikatakan turut membuat penghasilan para pedagang menjadi ikut menurun.