H-2 Natal, Pedagang Souvenir dan Benda Rohani Sepi Pembeli

H-2 Natal, Pedagang Souvenir dan Benda Rohani Sepi Pembeli

TVRI YOGYAKARTA NEWS – MUCHAMMAD RIDWAN

Sudah sejak sepekan, pedagang souvenir dan benda rohani di lokasi Wisata Religi Gua Maria Sendang Jatiningsih, Dusun Jitar, Kalurahan Sumberarum, Kapanewon Moyudan, Kabupaten Sleman mengaku sepi pembeli.

Ia pun berharap momen libur natal dan tahun baru kali ini dimanfaatkan pelancong yang berlibur untuk singgah dan membeli dagangannya.

Salah satu lapak pedagang souvenir dan benda rohani ini terletak persis di samping kanan pintu masuk obyek Wisata Religi Gua Maria Sendang Jatiningsih. Bermacam benda-benda rohani dan pernak pernik natal diantaranya kalung rosario, salib, patung keluarga suci, lilin, pixis hosti, hingga alkitab bisa dengan mudah didapat di lapak pedagang mbah slamet ini. Menurut mbah slamet, sebagian diantara pernak-pernik merupakan produksi lokal yang berasal dari daerah Sendangsono Kulonprogo, Jepara dan Bantul. Harga yang ditawarkan untuk benda rohani seperti patung pun beragam, mulai dari yang harganya 35 ribu rupiah sampai 300 ribu rupiah pun disediakan. Sementara untuk rosario dijual dengan harga, mulai dari yang 5.000 rupiah, 15.000 rupiah, 30.000 rupiah. Adapun untuk benda rohani lain berupa salib kuning dijual 150 ribu rupiah dan untuk salib berbahan kayu dijual dengan harga 75 ribu rupiah. Benda-benda rohani yang dijual ini biasanya bisa digunakan sebagai aksesoris harian, pajangan dinding, sehingga selain mempercantik ruangan, juga memberikan nuansa spiritual yang lebih kuat.

“Harapannya semoga biar banyak pembeli untuk dikit-dikit labanya untuk membeli beras untuk makan bersama keluarga” ujar Mbah Slamet, salah seorang pedagang di Wisata Religi Gua Maria Sendang Jatiningsih.

Sudah sejak puluhan tahun lalu, mbah slamet sendiri berjualan benda-benda rohani di kawasan Wisata Religi Gua Maria Sendang Jatiningsih di Dusun Jitar, Kalurahan Sumberarum, Kapanewon Moyudan, Kabupaten Sleman. Tak sendirian, ia bersama tetangganya juga membuka lapak yang sama berjejer rapi. Pedagang pun berharap memasuki masa libur natal dan tahun baru membawa berkah bagi semuanya tanpa terkecuali berdampak pada penjualan benda-benda rohani.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *