Malam Natal, Umat Katolik Diajak Untuk Hidup Dalam Kesederhanaan

Malam Natal, Umat Katolik Diajak Untuk Hidup Dalam Kesederhanaan

TVRI YOGYAKARTA NEWS – PAULUS YESAYA JATI

Hidup sederhana menjadi pesan utama dalam misa malam natal di Gereja Santo Alfonsus Nandan Mlati Sleman.

Ajakan tersebut sebagai bentuk meneladani yesus kristus yang lahir ke dunia dengan cara yang sederhana.

Misa malam natal di Gereja Santo Alfonsus Nandan Mlati Sleman berlangsung dengan khidmat. Misa yang diikuti ribuan umat khatolik wilayah Sinduadi Mlati Sleman dipimpin Romo Modestus Supriyanto dengan mengangkat tema marilah kita sekarang ke bethlehem. Prosesi misa diawali dengan berdoa di gua natal yang menjadi simbol kesederhanaan sang juru selamat yesus kristus ketika dilahirkan. Tujuan dari doa tersebut, selain mengucap syukur, umat khatolik diajak untuk merenungkan kembali makna natal yang sesungguhnya, yaitu hidup damai di dalam kesederhanaan. Dalam khotbahnya, Romo Modestus Supriyanto mengatakan yesus yang masih keturunan raja daud saja dilahirkan di palungan dengan ditemani para gembala dan hewan ternak seperti lembu dan unta. Tidak ada perayaan yang megah dan istimewa, tapi membawa misi yang besar, yaitu menyelamatkan umat manusia di dunia. Kedatangannya dengan kesederhanaan ini juga memiliki makna yang mendalam agar mampu merangkul seluruh umat manusia dari seluruh kalangan. Umat khatolik pun diajak untuk ikut merendahkan hati seperti yesus kristus sehingga tidak terjebak dalam persaingan atau saling pamer harta benda dunia yang tidak ada habisnya. Sebagai rasa syukur dan meneladani kesederhanaan yesus kristus, umat pun diajak untuk saling peduli dengan orang-orang yang hidupnya kekurangan di lingkungan sekitar. Kurang lebih 2 setengah jam, misa malam natal di Gereja Santo Alfonsus Nandan berlangsung dengan lancar hingga selesai. Seusai misa, romo pun menghampiri umatnya untuk saling mengucapkan selamat natal.

“Natal kita secara nasional bertemakan mari menuju betlehem, tempat yesus lahir, menjadi kesempatan kepada kita untuk belajar rendah hati, belajar untuk melayani, belajar untuk bergaul, sehingga dengan persahabatan persaudaraan yang dilandasi atas rendah hati, akan berdampak damai sejahtera untuk semua umat” ujar Pastur Gereja Santo Alfonsus Nandan Mlati Sleman, Romo Modestus Supriyanto.

Untuk merayakan natal, Gereja Santo Alfonsus Nandan mengadakan 4 misa, yaitu malam natal dengan 2 kali misa dan hari natal dengan 2 kali misa. Hal ini bertujuan agar mampu mewadahi seluruh umat khatolik nandan untuk bisa merayakan natal di gereja.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *