Sampah Libur Natal dan Tahun Baru Dipindahkan ke TPA Piyungan

Sampah Libur Natal dan Tahun Baru Dipindahkan ke TPA Piyungan

TVRI YOGYAKARTA NEWS – OSEANI PUTRI

Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta, mengantisipasi lonjakan volume sampah, selama libur natal 2024 dan tahun baru 2025.

Langkah antisipasi, dilakukan dengan menggeser sampah yang menumpuk di Depo Kota Yogyakarta, ke tempat pembuangan akhir piyungan bantul, hingga pergantian tahun.

Produksi sampah harian Kota Yogyakarta saat ini, sekitar 210 ton. Sementara kemampuan pengelolaan sampah di Kota gudeg ini, kisaran 180 hingga 190 ton pehari, dan masih terdapat sisa sampah sekitar 20 ton perhari. Kondisi ini diprediksi kian menumpuk, seiring prediksi Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta tentang pergerakan wisatawan, di bumi mataram ini, selama nataru 2024, 2025, yang mencapai 3,3 juta orang. Terlebih, perkiraan wisatawan menginap lebih dari 1 juta orang, dan pelancong yang mengunjungi daya tarik wisata antara 1,5 juta hingga 1,7 juta orang. emda Daerah Istimewa Yogyakarta memperkirakan, setiap wisatawan menghasilkan sampah rata-rata setengah kilogram per hari, dan sampah yang terkumpul selama liburan bisa mencapai ribuan ton per hari.

“Persiapan penaggunalan sampah sampai akhir tahun, kemarin saya denger total 400 truck sampah kota membuang sampah di TPA Piyungan, sampai 2000 ton sampah, sehingga kami upaya mengoptimalkan sampah untuk diberi opsi yang lain untuk diolah dan di manfaatkan untuk di daur ulang” ujar Sekretaris Daerah Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta, Benny Suharsono.

Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta, menyiapkan tiga strategi, untuk mengantisipasi penumpukan sampah selama libur natal dan tahun baru 2024, 2025. Strategi pertama adalah meminimalisasi dampak sampah dari sektor pariwisata, salah satunya, dengan meminta pengelola objek wisata, untuk menyediakan fasilitas pemisahan sampah organik dan anorganik. Strategi kedua adalah meningkatkan kerjasama dengan mitra pengolah sampah. Sampah anorganik yang terpilah, dapat didaur ulang, sementara sampah yang memiliki nilai ekonomis, diprioritaskan untuk dikelola pihak ketiga, yang memiliki kapasitas untuk mengolahnya. Langkah ini, diyakini cukup membantu mengurangi volume sampah, yang harus dibuang ke TPA. Langkah ketiga yang diambil adalah, menyiapkan fasilitas antisipasi di kabupaten. Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta meminta agar, daerah memperkuat pengelolaan sampah selama periode libur panjang ini. Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta berharap 3 strategi ini, mampu meminimalisasi dampak negatif, dari peningkatan jumlah sampah, selama periode libur nataru, sekaligus mendukung upaya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *