Deklarasi Pemuda dan Pelajar Bantul Tolak Judi Online

Deklarasi Pemuda dan Pelajar Bantul Tolak Judi Online

TVRI YOGYAKARTA NEWS – MARGOLARAS

Prihatin dengan semakin maraknya judi online dan upaya antisipatif mencegah keterlibatan kalangan pemuda dan pelajar muda mudi di Bantul yang tergabung dalam ruang kolaborasi pemuda Bantul bersama Anggota Komisi 1 DPR RI menggelar diskusi dan deklarasi menolak judi online.

Data nilai transaksi judi online di indonesia dalam kurun waktu satu tahun di tahun 2024 mencapai angka fantastis. Komisi 1 DPR RI menegaskan kondisi tersebut segarusnya menjadi peringatan serius bagi pemerintah. Sebab dampak judi online tidak hanya mempengaruhi ekonomi, namun juga berdampak sosial dan psikologi.

Diskusi dan deklarasi anti judi inline digelar oleh muda mudi dan pelajar di Bantul yang tergabung dalam ruang kolaborasi pemuda Bantul, bersama narasumber Anggota Komisi 1 DPR RI, Sukamta dan pemuda pelopor Nasional asal Bantul M. Asruri Faishal Alam. Menurut Sukamta, di era digitalisasi saat ini bukan tidak mungkin kejahatan digital memanfaatkan teknologi, yang dilakukan secara online dengan modus penipuan. Salah satunya judi online yang saat ini kian marak dan telah merambah ke berbagai kalangan termasuk kalangan muda. Menurutnya, dampak yang ditimbukan cukup serius sebab tidak hanya mempengaruhi kondisi ekonomi, namun juga sosial dan psikologi. Dari data yang dihimpun, nilai transaksi judi online di Indonesia tahun 20924 mencapai angka 900 trilyun dalam setahun, melibatkan jutaan orang pengguna. Oleh sebab itu seharusnya hal ini menjadi perhatian serius pemerintah, tokoh masyarakat dan para orang tua. Melihat perkembangan yang ada dan menyadari dampak buruk judi online, ruang kolaborasi pemuda bantul menyatakan sikap, menolak keras segala bentk judi online, serta memanggil seluruh elemen masyarakat untuk bersatu melawan judi online.

“Judi Online ini kan pembeliannya itu kan kecil-kecil nilanya, jadi saya tidak tahu apakah 5000, 9000, tapi kalau sampai 900 triliun per tahun kalau 20 ribu itu berarti sudah berapa juta orang yang bermain judol, rata-rata pemainnya ibu rumah tangga, anak muda, kelas ekonomi kebawah, di tengah situasi ekonomi yang yang tidak mudah, akan memperlambat ekonomi” ujar Anggota Komisi 1 DPR RI, Sukamta.

Ruang kolaborasi pemuda Bantul juga berkomitmen untuk aktif memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya judi online, dan menjadi agen perubahan. Selain itu juga mendorong pemerintah untuk mengambil tindakan tegas dalam memberantas judi onilne, serta bersama sama membangun lingkungan yang kondusif dan bebas dari pengaruh negatif judi online. Sementara itu menurut Sukamta, masyarakat juga diminta berhati hati bermain game online, karena bisa saja disisipi permainan judi. Dijelaskan lebih lanjut Presiden Prabowo telah memberikan instruksi, diharapkan bisa ditindaklajuti dengan serius oleh seluruh stake holder, termasuk sekolah sekolah dan para orang tua.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *