43 Hektar Lahan Padi di Kulonprogo Terendam Air

43 Hektar Lahan Padi di Kulonprogo Terendam Air

TVRI YOGYAKARTA NEWS – JATMIKO HADI

Akibat kondisi cuaca ekstrim, Dinas Pertanian dan Pangan mencatat lebih dari 40 hektar lahan pertanian padi di Kabupaten Kulonprogo terendam air.

Lahan pertanian yang terendam air tersebut di dominasi di wilayah Kulonprogo sisi selatan dengan kondisi lahan yang rendah sehingga mudah tergenang limpahan air hujan.

Terendammya lahan pertanian padi selama puncak musim penghujan, masih menjadi kendala tahunan bagi sejumlah petani di wilayah Kulonprogo sisi selatan. Di puncak musim penghujan seperti saat ini, dinas pertanian dan pangan Kabupaten Kulonprogo, bahkan mencatat sedikitnya terdapat sebanyak 43 hektar lahan pertanian padi terendam air. Mayoritas lahan yang terendam air itu, berada di wilayah Kapanewon Panjatan serta Galur. Diantaranya seperti di Kalurhaan Bugel dan Karangsewu. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulonprogo, Drajat Purbadi mengatakan, terendammya sejumlah lahan pertanian itu terjadi sebagai dampak cuaca ekstrim, serta tingginya curah hujan sejak beberapa hari terakhir. Meski begitu menurut drajat, terendammya lahan pertanian itu tidak sampai membuat petani mengalami gagal panen, mengingat air langsung surut dalam waktu kurang dari 3 hari. Sehingga tanaman padi masih bisa diselamatkan.

“Dengan banjir atau genangan ini sudah sejak lama kasusnya, mungkin wilayah-wilayah tersebut adalah di dataran rendah, jadi setiap tahun selalu ada kejadian tersebut, mestinya ketika memulai musim tanam di awal penghujan, petani membuat saluran drainase, kemudian sedapat mungkin petani bisa ikut asuransi AUTEPE, jadi ketika ada tergenang, padinya tidak bisa hidup biasanya dapat ganti rugi dari asuransi” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulonprogo, Drajat Purbadi.

Drajad sendiri menghimbau agar para petani rutin membersihkan saluran irigasi di sekitar kawasan lahan pertanian, agar tidak tersumbat sampah, yang pada akhirnya dapat menimbulkan air meluap dan menggenangi lahan pertanian. Selain itu drajad juga meminta para petani agar ikut dalam program asuransi pertanian, sehingga ketika lahan nya mengalami gagal panen, bisa mendapatkan ganti rugi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *