TVRI YOGYAKARTA NEWS – JATMIKO HADI
Puluhan anak di Dojang Garuda Menoreh Indonesia Kabupaten Kulonprogo menerima sabuk baru setelah berhasil mengikuti ujian kenaikan tingkat yang digelar serentak untuk cabang olahraga taekwondo.
Pemberian sabuk ini merupakan salah satu bentuk apresiasi atas keberhasilan para murid mereka dalam meningkatkan kualitas dan prestasi dalam berolahraga.
Apresiasi menjadi salah satu langkah positif guna meningkatkan prestasi para atlet muda. Pemberian penghargaan dan kenaikan tingkat sabuk, untuk cabang olahraga seperti taekwondo, merupakan bentuk keberhasilan dalam capaian tertentu. Seperti dilakukan Dojang Garuda Menoreh Indonesia Kabupaten Kulonprogo yang memeberikan sabuk baru pada puluhan murid setelah berhasil mengikuti ujian kenaikan tingkat yang digelar serentak untuk cabang olahraga taekwondo. Pemberian apresiasi termasuk saat mengikuti ajang pertandingan mulai dari tingkat pesta olahraga pelajar daerah, tingkat kabupaten, Nasional atau PON hingga ajang Internasional, hal ini harus dilakukan secara rutin untuk mengingatkan semangat para atlet. Adanya perhatian dari organisasi pengurus seperti koni baik pusat maupun daerah, juga sangat diperlukan untuk dapat meningkatkan gairah pada atlet. Dengan anggaran terbatas di bidang olahraga, untuk mendukung dan memaksimalkan prestasi atlet, Kabupaten Kulonprogo terus berupaya dengan menggandeng pihak swasta atau melalui dana lain.
“Kedepannya kami ingin anak-anak didik kami taekwondow di wilayah Kulonprogo, tingkatkan untuk menuju Porda, Kejurda, PON, Sea Games, sesuai dengan induk kami taekwondow kami yang menginduk pada KONI, kedepannya kita juga akan bersatu untuk seluruh dojang di seluruh Kulonprogo untuk menghadapi tantangan dan kejuaraan kedepan” ujar Sabeum Dojang Garuda Menoreh Indonesia, Bastian Norma Ernawan.
Masih minimnya fasilitas di setiap cabang olahraga menjadi salah satu tantangan pengembangan cabang olahraga yang ada di Kulonprogo hingga saat ini. Tak jarang para atlet harus keluar daerah untuk bisa mendapatkan kelayakan latihan mulai dari lapangan, fasilitas kelengkapan atlit, hingga lawan tanding. Sehingga hal ini harus menjadi perhatian pengurus organisasi olahraga seperti KONI.