TVRI YOGYAKARTA NEWS – PAULUS YESAYA JATI
Sate kere kini menjadi kuliner ikonik di kawasan Malioboro, khususnya Pasar Bringharjo. Padahal dulu, kuliner ini identik dengan makanan masyarakat kelas bawah.
Tak dipungkiri rasa lumer lemak atau gajih sapi sate kere membuat siapa saja yang mencicipinya akan ketagihan. Tak heran lapak sate kere banyak dipadati wisatawan saat libur nataru.
Sate kere menjadi salah satu kuliner yang diminati wisatawan di kawasan Pasar Bringharjo saat libur natal dan tahun baru 2024-2025. Selain aromanya yang membuat mulut menelan ludah, rasa gurih lembut lemak sapi ketika dikunyah menciptakan sensasi yang membikin ketagihan. Salah satu lapak yang tidak pernah sepi pembeli, yaitu sate kere bu endang yang terletak di emperan jalan sisi selatan pasar bringharjo. Di musim liburan akhir tahun 2024. Ibu Endang sampai tidak bisa menghitung berapa ratus tusuk sate kere yang laku dijualnya setiap hari. Padahal di hari biasa, ia hanya menyediakan stok tak sampai seratus tusuk. Jumlah pembelinya pun juga hanya puluhan orang saja. Menurutnya, dinamakan sate kere karena harganya yang murah. Untuk satu tusuk sate kere, dijual dengan harga 3 ribu rupiah, sedangkan untuk sate berbahan hati atau daging dihargai 4 ribu rupiah. Jika pembeli ingin memakai lontong atau ketupat, cukup menambahkan 3 ribu rupiah per buahnya. Untuk membuat bumbu halus sate kere pun tidak terlalu rumit, yaitu ketumbar, bawang putih, bawang merah, dan gula merah secukupnya. Bumbu ini dioleskan pada sate kere sebelum dipanggang, kemudian dioleskan kembali ketika sate kere dibalik. Lapak sate kere ini mulai dibuka dari pukul 6 pagi hingga sore hari dengan waktu yang tidak ditentukan.
“Alhamdulillah di liburan tahun ini laris manis, sehari bisa dapat 1 juta itu kalau waktu liburan” ujar Ibu Endang, salah seorang penjual sate kere.
Dalam sejarahnya, sate kere mulanya dikonsumsi oleh masyarakat kalangan bawah yang tak mampu membeli daging, bahkan sejak era kolonial Belanda. Kata kere sendiri mengacu kepada orang miskin atau tidak punya uang. Namun, seiring waktu, sate kere mulai banyak digemari baik kalangan berduit, bahkan menjadi pilihan kuliner wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta.