TVRI YOGYAKARTA NEWS – HERDIAN GIRI
Pemerintah Republik Indonesia memulai program makan bergizi gratis, 6 Januari 2025. Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta, menyiapkan anggaran 42 miliar rupiah, untuk mendukung program Pemerintahan Prabowo Subiyanto dan Gibran Rakabuming Raka tersebut.
Namun Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta belum memulai program makan bergizi gratis, karena teknis penyelenggaraan masih belum detail, dan menunggu petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis dari pemerintah pusat.
Tanggal 6 Januari 2025, Pemerintah Republik Indonesia memulai program makan bergizi gratis, di 190 titik, dan tersebar di 26 provinsi. Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta, merespon program unggulan Pemerintahan Prabowo Subiyanto dan Gibran Rakabuming Raka tersebut, dengan menyiapkan anggaran 42 miliar rupiah. Anggaran ini diambilkan dari, 2,5% Pendapatan Asli Daerah, Daerah Istimewa Yogyakarta. Namun Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta belum memulai program makan bergizi gratis, karena teknis penyelenggaraan masih belum detail, dan menunggu petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis dari pemerintah pusat. Meski demikian, Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta, sudah telah mengidentifikasi potensi sektor pertanian dan perikanan untuk program makab bergizi gratis.
“Kalau dari estimasi kebutuhan makan bergizi gratis itu 10,6 ribu ton per tahun, kami lihat total produksi kami lihat dari tahun 2023 itu totalnya 546 ribu ton per tahun, jadi sangat-sangat cukup untuk program ini. Kalau yang menghawatirkan saat ini sayur mayur, karena kit masih mengambil bahan dari wilayah Jawa Tengah untuk kebutuhan di wilayah DIY, seperti bawang merah itu masih bisa kita tanam di wilayah DIY, itu karena factor kesesuaian cuaca” ujar Kepala Bapeda DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti.
Program makan bergizi gratis, menyasar balita, anak sekolah, santri, serta ibu hamil dan menyusui, dengan leading sector Badan Gizi Nasional. Badan Gizi Nasional mengoperasikan 190 dapur, atau satuan pelayanan pemenuhan gizi, di 26 provinsi, salah satunya Daerah Istimewa Yogyakarta. Di Daerah Istimewa Yogyakarta, Badan Gizi Nasional mengoperasikan 3 dapur, yaitu di Wonosari Gunungkidul, Banguntapan Bantul, dan Kalasan Sleman.