TVRI YOGYAKARTA NEWS – SETYA BUDI
Program makan bergizi gratis yang dicanangkan pemerintah hingga kini belum memberikan dampak langsung pada meningkatnya aktifitas belanja di pasar tradisional.
Penjualan beras dan berbagai jenis sembako lain di pasar tradisional di Wonosari, Gunungkidul, terpantau masih landai dan stabil.
Di Pasar Argosari, pusat Kota Wonosari, Gunungkidul ini. Suasana pasar dan aktifitas jual beli masih normal sepeti hari-hari biasa. Program makan bergizi gratis yang secara nasional mulai berlaku hari ini, belum memberikan dampak meningkatnya aktifitas transaksi yang dialami para pedagang. Di los penjualan beras dan sembako. Tidak ada aktifitas dan transaksi menonjol yang dialami para pedagang. Pedagang beras skala grosir mengaku, belum ada pihak tertentu atau konsumen yang membeli beras dalam jumlah besar di tempatnya. Penjualan diakui masih normal seperti hari biasa, dikisaran satu ton per harinya. Terkait dengan pasokan, hingga saat ini beras juga masih tetap rutin diterima dari para pemasok. Seperti dari wilayah Delanggu, Purworejo, pedagang juga juga belum mengetahui secara persis, apakah program makan gratis dari pemerintah pusat ini, sudah berlaku efektif ataukah belum di Gunungkidul. Saat ini stok beras yang dimiliki terbilang mencukupi, dan siap jika sewaktu-waktu harus melayani lonjakan pembelian.
“Saat ini lonjakan belum ada masih biasa, langkah yang dilakukan ketika ada lonjakan kita siap melayani, untuk stock saat ini aman tidak ada kekurangan” ujar Tukino, salah seorang pedagang beras.
Kondisi serupa juga terpantau di los sayuran dan sembako lain. Tidak ada pembelian skala besar yang dilayani para pedagang. Penjualan masih normal dan cenderung stabil paska momen tahun baru ini.
Pelaksanaan program makan bergizi gratis diharapkan bisa memberikan dampak positif di beberapa sektor usaha mikro lain. Pedagang di pasar tradisional berharap, kedepan program ini mampu mengangkat penjualan dan berdampak pada naiknya pendapatan.