TVRI YOGYAKARTA NEWS – JAMIKO HADI
Sejumlah sekolah di Kabupaten Kulonprogo hingga saat ini masih menunggu realisasi program makan siang bergizi gratis yang dicanangkan pemerintah pusat.
Meski sesuai rencana akan berjalan mulai awal tahun ini, namun hingga saat ini pihak sekolah mengaku belum mendapatkan intruksi apapun terkait pelaksanaan program tersebut.
Program makan siang bergizi gratis yang dicanangkan pemerintah pusat, dipastikan belum akan berjalan di Kabupaten Kulonprogo, pada awal masa masuk sekolah Januari tahun 2025 ini. Hal itu dikarenakan hingga saat ini, pihak sekolah mengaku belum mendapatkan arahan ataupun intruksi apapun terkait pelaksanaan program tersebut. Di hari pertama masuk sekolah awal tahun ini, sejumlah sekolah di Kabupaten Kulonprogo nampak masih menjalankan proses belajar mengajar seperti biasanya. Persiapan terkait program makan siang bergizi gratis juga belum dilakukan sama sekali. Salah satu sekolah, SMP Negri 1 Wates, mengakui memang sudah menerima sosialisasi terkait rencana pelaksanaan program tersebut. Namun sosialisasi itu masih sebatas informasi awal dan belum membahas hal-hal secara teknis. Meski menyambut baik rencana realisasi program makan siang bergizi gratis itu, namun pihak selolah, hingga saat ini mengaku hanya bisa menunggu intruksi dari pihak terkait, dalam hal ini Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kulonprogo, untuk bisa menjalankan program tersebut.
“Kalau di sekolah kami, belum ada makan bergizi, maka kami menunggu dari kebijakan dinas terkait, kalau program itu sudah jelas dilaksanakan, tapi di tempat kami belum di laksanakan, nantinya bila sudah dilaksanakan akan membantu anak-anak kita untuk mengonsumsi makanan yang bergizi” ujar Kepala Sekolah SMPN 1 Wates Kulonprogo, Sugeng Widadi.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kulonprogo Nur Wahyudi mengaku masih menunggu koordinasi dengan Badan Gizi Nasional terkait pelaksanaan program makan siang bergizi gratis di Kabupaten Kulonprogo. Hingga saat ini pihaknya mengaku baru menerima sosialisasi tahap awal secara daring. Sementara sosialisasi terkait pelaksanaan secara teknis belum dilakukan.
