TVRI YOGYAKARTA NEWS – MUCHAMMAD RIDWAN
Harga cabai di pasar tradisional di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, saat ini masih tergolong tinggi.
Kondisi ini tak hanya dikeluhkan pembeli namun juga pedagang sendiri karena omset penjualan mengalami peturunan drastis.
Cuaca yang tidak bersahabat sejak beberapa hari ini disebut pedagang menjadi pemicu minimnya pasokan cabai dari sejumlah daerah penghasil komoditas ini. Di Pasar Tradisional Bibis, Kapanewon Godean, Kabupaten Sleman, harga cabai masih mengalami kenaikan yang signifikan. Harga cabai rawit atau cabai setan misalnya yang saat ini tembus hingga 100.000 rupiah per kilogramnya. Tak hanya cabai rawit atau cabai setan saja, namun hampir seluruh komoditas sayuran juga cenderung mengalami kenaikan. Harga cabai merah keriting naik menjadi 60.000 rupiah dari harga sebelumnya sempat anjlok 12.000 rupiah per kilogramnya, harga cabai hijau keriting pun demikian, kini naik menjadi 30.000 rupiah per kilogramnya, dari harga sebelumnya 15.000 hingga 16.000 rupiah per kilogram.
Menurut pedagang, kecenderungan naiknya harga cabai ini dimulai sejak akhir tahun 2024 lalu hingga puncaknya sekitar tiga hari yang lalu. Kenaikan ini berimbas turunya minat konsumen membeli komoditas cabai. Mereka cenderung membeli sambal yang sudah jadi daripada harus membuatnya sendiri.
“Harga cabai kalau kemarin dari pengepul di harga 97.000, baru 3 hari ini, jadi pada hemat-hemat belinya” ujar Hartini, salah seorang pedagang cabai.
Pedagang dan pembeli berharap, harga cabai bisa turun dan stabil sehingga daya beli masyarakat kembali tinggi.