TVRI YOGYAKARTA NEWS – ADHITYA PUTRATAMA
Selain mempengaruhi harga jual, tingginya kasus Penyakit Mulut dan Kuku yang menyerang sapi di Kabupaten Gunungkidul juga membuat aktivitas di pasar hewan menjadi sepi.
Menyikapi kondisi tersebut, Pemerintah Daerah Gunungkidul berencana akan menutup pasar hewan untuk sementara, ini dilakukan sebagai upaya menekan persebaran kasus PMK di Gunungkidul.
Banyaknya sapi yang terkena wabah Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK di Kabupaten Gunungkidul membuat aktivitas di sejumlah pasar hewan menjadi sepi. Hal tersebut dikarenakan para penjual sapi merasa khawatir untuk membawa sapinya ke pasar hewan, karena berpotensi tertular penyakit PMK. Menyikapi tersebut, Pemerintah Daerah Gunungkidul akan melakukan koordinasi bersama sejumlah instansi, terkait penanganan kasus PMK di Kabupaten Gunungkidul. Menurut Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Gunungkidul, Kelik Yuniantoro, penurunan aktivitas di pasar hewan mencapai 90%. Pihaknya akan berkoordinasi, terkait dengan upaya upaya untuk menekan sebaran kasus PMK di Kabupaten Gunungkidul, salah satunya dengan penutupan pasar hewan untuk sementara waktu.
“Berdasarkan koordinasi lintas sektoral belum ada rencana untuk penutupan, untuk pasaran kali ini, penurunannya sudah 90%, maka ini akan kita laporkan ke pimpinan akan kita buatkan nota dinas, apakah perlu penutupan atau tidak, penutupan ini kan tergantung penanganan PMK itu sendiri di titik-titik peternak, tentunya akan kita koordinasi dengan dinas terkait” ujar Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Gunungkidul, Kelik Yuniantoro.
Dinas Perdagangan Kabupaten Gunungkidul, menghimbau kepada seluruh peternak untuk bersama-sama turut serta mencegah sebaran penyakit PMK. Sehingga, kasus PMK di Kabupaten Gunungkidul dapat tertangani.A