TVRI YOGYAKARTA NEWS – JATMIKO HADI
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Yogyakarta memrediksi, puncak musim hujan di Daerah Istimewa Yogyakarta, masih berlangsung, hingga Februari 2025.
BMKG mengimbau masyarakat, agar mewaspadai potensi cuaca buruk, yang diprediksi masih terjadi hingga, beberapa minggu ke depan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Yogyakarta menyebutkan, cuaca buruk diperkirakan masih terus terjadi di daerah istimewa yogyakarta, selama awal tahun 2025. Hal itu tal lepas karena, hingga kini wilayah bumi mataram ini dan sekitarnya, masih memasuki puncak musim hujan. Musim hujan di DIY diperkirakan berlangsung, sejak Desember hingga Maret, dan diperkirakan berakhir April mendatang. Sedangkan, puncak musim hujan, berada pada periode Desember hingga Februari, karena fenomena la nyinya lemah, yang dapat memicu curah hujan tinggi, selama Januari hingga Februari mendatang. Meski tidak sekuat akhir Desember 2024 lalu, cuaca buruk diprediksi juga tetap terjadi selama bulan Januari 2025. BMKG menghimbau masyarakat tetap waspada, mengingat cuaca buruk terjadi hampir setiap harin, baik itu hujan lebat disertai angin kencang serta petir, maupun hujan dengan intensitas tinggi sehari penuh. Cuaca ekstrim ini bisa terjadi, karena banyak faktor salah satunya, karena tekanan rendah, di wilayah laut selatan.
“Perkiraan musim hujan ini masih berlangsung hingga bulan Maret, karena ada la nyinya ini, walaupun lemah, tapi lemahnya la nyinya ini tapi kondisi ini memicu curah hujan yang tinggi di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya, nantinya akan berakhir di bulan April. Puncak musim hujan ini dari Desember, Januari, Februari tentunya di Februari ini curah hujan masih tinggi, maka waspada kondisi cuacas buruk di beberapa hari ini, bahkan di stiap hari ini sering hujan” ujar Kepala Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Yogyakarta, Warjono.
BMKG terus melakukan pemantauan cuaca setiap saat, serta rutin memberikan informasi peringatan dini, sebelum cuaca buruk terjadi. Masyarakat dapat menerima pembaruan informasi cuaca setiap hari, dengan mengakses website BMKG. Masyarakat juga dapat mengenali tanda-tanda terjadinya cuaca buruk, salah satunya ditandai dengan munculnya awan hitam dan gelap, di pagi hari.