TVRI YOGYAKARTA NEWS – MUCHAMMAD RIDWAN
Banyaknya endapan sedimen, yang menyebabkan pendangkalan di Bendung Tirtorejo, Kalurahan Madurejo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendapat perhatian dari Komisi IV DPR RI.
Kementerian terkait didorong, untuk segera melakukan pengerukan, sehingga meningkatkan manfaat bendung tirtorejo.
Pendangkalan di aliran Bendung Tirtorejo, mendapat perhatian khusus dari Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Suharto, saat melakukan kunjungan kerja, di Kalurahan Madurejo, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Keluhan pendangkalan, diungkapkan sejumlah petani yang tergabung dalam gabungan kelompok tani, setempat. Hal ini karena, sedimennya terlalu tinggi sehingga harus segera dikeruk, keberadaan Bendung Tirtorejo, sangat bermanfaat guna menunjang lahan pertanian. Keluhan dari petani terkait pendangkalan ini akan disampaikannya ke kementerian terkait untuk segera dikeruk.
“Pokoknya pemerintah segera ingin semuanya lancar dan segera dibenahi, tugas masing-masing kementerian salah satunya Kementerian Pertanian ini supaya swasembada pangan ini harus segera terealisir” ujar Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Suharto.
Sementara itu, Lurah Madurejo, Sumadi, menceritakan sejak tahun 2022 lalu, Bendung Tirtorejo yang dibangun pada masa era Pemerintahan Presiden Suharto, ini belum pernah dilakukan pengerukan sedimen. Bendung Tirtorejo di aliran Sungai Opak ini, pernah jebol akibat banjir, yang terjadi pada tahun 1991 silam. Setahun kemudian, Bendung Tirtorejo dibangun kembali, semasa Pemerintahan Presiden Suharto, dan diresmikan pada tahun 1997, oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, DIY, saat itu, Paku Alam ke-8. Seiring berjalannya waktu hingga terjadinya erupsi Gunung Merapi tahun 2010 silam, Bendung Tirtorejo yang aliran sungainya berhulu di Gunung Merapi itu kini mengalami sedimentasi
