Upaya Mendukung Swasembada Pangan

Upaya Mendukung Swasembada Pangan

TVRI YOGYAKARTA NEWS – MUCHAMMAD RIDWAN

Salah satu pusat penjualan pupuk dan sarana pertanian adalah kios tani.

Keberadaannya dinilai membantu petani dalam memperoleh jenis pupuk yang diinginkan, sehingga kehadirannya turut mendukung pogram swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah.

Swasembada pangan, menjadi salah satu program prioritas Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, di masa kepemimpinannya 2024-2029. Kehadiran pupuk subsidi maupun non-subsidi, menjadi penting dalam mendukung produksi, serta mendorong produktivitas tanaman pangan nasional. Salah satu elemen penting pertanian, ini bisa didapatkan di sejumlah kios, salah satunya di, Kalurahan Kalitirto, Kapanewon Berbah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kios ini menjual berbagai jenis sarana pertanian beserta pupuk non subsidi. Hampir setiap hari banyak didatangi pembeli, tak hanya kalangan petani, namun juga mereka yang hobi bercocoktanam di pekarangan rumah tempat tinggal. Menyediakan pupuk non subsidi, dari sekian banyak jenis yang dijual itu, pupuk urea maupun NPK, banyak dibeli. Khusus untuk jenis urea nitrea saat ini menjadi salah satu pupuk yang paling banyak diminati. Permintaan akan pupuk ini tergolong tinggi seiring memasuki musim hujan, sehingga cocok untuk kegiatan bercocoktanam. Pembelian jenis pupuk tersebut tidak ada persyaratan khusus. Harga pupuk nitrea per 50 kilogram, sebesar 600.000 rupiah, untuk ukuran 25 kilogram 230.000 rupiah, dan ukuran 5 kilogram sebesar 45 ribu rupiah. Penjaga kios faiz yasyid triadi mengatakan, untuk permintaan pupuk pada jenis tanaman holtikultura seperti ketimun, kacang panjang, yang paling banyak diminati adalah jenis pupuk npk 16 16 16 biru dengan merk pak petani. Harga jual ukuran 5 kilogram sebesar 100.000 rupiah, sedangkan ukuran 10 kilogram 175.000 rupiah. Secara umum, kios tani yang melayani semua orang. Banyak diantara pembeli yang tak jauh dari kios tani seperti daerah Kaliajir Lor dan Kaliajir Kidul serta Tanjungtirto. Dalam prosesnya, pembelian pupuk non subsidi ini tidak dibatasi, sehingga kehadirannya pun dinilai membantu petani dalam meningkatkan hasil pangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *