MBG Bergulir, Pengelola Kantin Sekolah Resah, Pendapatan Turun

MBG Bergulir, Pengelola Kantin Sekolah Resah, Pendapatan Turun

TVRI YOGYAKARTA NEWS – PAULUS YESAYA JATI

Bergulirnya Makan Bergizi Gratis menimbulkan keresahan bagi penjaga kantin sekolah. Omset penjualan kantin akan turun karena para siswa sudah merasa kenyang.

Meski demikian, penjaga kantin sekolah tetap optimis dagangannya tetap laris, dengan mengganti atau menambah menu yang lebih menarik.

Program pemerintah makan bergizi gratis telah bergulir, di sejumlah daerah, untuk para pelajar mulai tingkat PAUD hingga ibu hamil. Namun, program makan bergizi ini menimbulkan kekhawatiran bagi pengelola kantin di sekolah, terutama omset mereka. Pardi, salah satu pelaku usaha kantin di salah satu sekolah SMP Negeri Kota Yogyakarta meyakini, sedikit banyak akan berpengaruh kepada pendapatannya, meski makan bergizi gratis belum dilaksanakan di wilayah Kota Yogyakarta. Salah satunya, penjualan nasi atau mi instannya, yang selama ini menjadi favorit para siswa ketika istirahat. Setiap harinya, pardi mampu mengantongi uang hasil penjualan sekitar 150 ribu rupiah. Dari hasil tersebut, 50 ribu rupiah akan disetorkan untuk membayar sewa lapak. Untuk jam istirahat, pardi menyebut ada 2 kali di sekolah SMP negerinya, yaitu pukul 10:15 WIB dan 11:50 WIB. Untuk istirahat yang pertama, para siswa jarang yang membeli jajan makanan berat, seperti menyantap nasi kucing dengan lauk seadanya atau mi, kecuali bagi siswa yang belum sarapan. Pada jam tersebut, para siswa memilih jajanan ringan. Namun, pada jam istirahat kedua, pardi mulai mendapati banyak siswa, yang jajan menyantap nasi, karena sudah waktunya jam makan siang. Ia pun tetap optimis menjajakan jualannya karena, tidak semua siswa cocok dengan menu Makan Bergizi Gratis. Ke depan, pardi berencana menjajakan jenis makanan lain, yang lebih menarik minat siswa.

“Dengan adanya program Makan Bergizi Gratis pendapatan saya berkurang” ujar pedagang kantin sekolah, Pardi.

Setiap harinya, pardi menyetok 3 dus mi instan gelas, dan selalu habis dengan harga 6 ribu rupiah. Ia juga mampu menjual nasi kucing 25 bungkus seharga 2 ribu rupiah. Untuk menu lainnya seperti sempol seharga seribu, lalu es teh dan minuman saset, 3 ribu rupiah, serta tahu bakso seribu 500 rupiah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *